Senin, 28 Desember 2020

ضعف أو تلاشى الإلتزام (Lemah Dan Hilangnya Komitmen)

 

ضعف أو تلاشى الإلتزام

(Lemah Dan Hilangnya Komitmen)

Oleh  : Cecep Nurhadi

Makna Lemah Dan Hilangnya Komitmen (مفهم ضعف أو تلاشى الالتزام)

Memegang dengan kuat (al-istimsak), atau memeluk (al i’tihaq), kalimat al-Iltinjam maknanya memegang dengan kuat, memeluk atau menempel padanya. Makna dha’fu aw talasyi al-iltijam secara etimologi adalah sikap lalai atau sama sekali tidak berpegang teguh atau melekatnya diri terhadap sesuatu yang pernah ia ikrarkan, tidak memenuhi janji yang diucapkannya.



Fenomena Lemah Dan Hilangnya Komitmen (مظاهر ضعف أو تلاشى الالتزام)

v Tidak adanya kepastian dalam ucapan dan janjinya.

v Selalu mengekspos sesuatu tanpa didukung oleh kejelasan dan keakuratan sumbernya.

v Berlaku fujur (curang) dalam permusuhan atau pertikayan, tidak memelihara adab-adab dalam perselisihan.

v Memberi tanggapan dalam isu-isu atau berita hasutan.

v Tidak taat atau tunduk kecuali terhadap apa yang disukainya.

v Dalam lingkungan keluarga, tidak berusaha sampai pada tinggkat yang diharapkan.

v Tidak menjaga adab dan prilaku yang baik dalam masyarakat.

v Tidak berkorban dengan harta maupun jiwanya, ataupu tidak dengan keduanya.

v Tidak serius atau tidak disiplin dalam hal gerakan maupun hal lainnya.

v Lalainya jiwa dari konsep penyucian jiwa.

v Terburu-buru dalam pertolongan, tergesa-gesa, tidak tenang, tidak perhatian dan tidak waspada.

v Berijtihad terhadap sesuatu yang tidak ada ruang ijtihad didalamnya.

v Tidak kuat terhadap kenikmatan dunia, juga ketika mendapat ujian dan kesulitan.

v Menghancurkan hak-hak ukhuwah.

v Ikut campur terhadap suatu urusan yang bukan urusannya.

Sebab Sebab Lemah Dan Hilangnya Komitmen (أسباب ضعف أو تلاشى الالتزام)

1.      Tidak memahami kadar cakupan dan dimensi sikap iltijam, akibatnya, dan sikap memusuhi sikap tersebut. Allah Subhanahu Wata’ala berfiman:

بَلۡ كَذَّبُواْ بِمَا لَمۡ يُحِيطُواْ بِعِلۡمِهِۦ وَلَمَّا يَأۡتِهِمۡ تَأۡوِيلُه

Bahkan yang sebenarnya, mereka mendustakan apa yang mereka belum mengetahuinya dengan sempurna padahal belum datang kepada mereka penjelasannya . . . (Yunus ayat 39)

2.      Jika seseorang menjalin hubungan dengan orang-orang yang lemah dalam al-iltijam.

3.      Lemahnya iman

Didalam hadits dikatakan tidaklah seorang yang berbuat zina dalam keadaan tidak beriman, karena orang yg memiliki iman tidak mungkin melakukan zina, begitupula seorang pencuri, tidak mungkin melakukan hal tercelaketika ada iman didalam dirinya. Iman diibaratkan baju yang lama kelamaan akan usang dan lusuh, maka harus ada pembaruan maka seperti itulah iman.

4.      Ujian-ujian dan kesulitan

5.      Bsnysknya beban dan panjangnya jalan dakwah

6.      Pemantauan dari orang lain.

7.      Terlalu mencintai kenikmatan kehidupan duniawi baik berupa harta benda, anak, gelar maupun pekerjaan, jabatan dan hal lainnya, mengakibatkan hilangnya komitmen Allah Subhanahu Wata’ala berfirman:

مَّا جَعَلَ ٱللَّهُ لِرَجُلٖ مِّن قَلۡبَيۡنِ فِي جَوۡفِهِ

Allah sekali-kali tidak menjadikan bagi seseorang dua buah hati dalam rongganya . . . (Al-Ahzab ayat 4).

Dampak Buruk Dari Lemanya Dan Hilangnya Komitmen

Terhadap diri sendiri

v  Sirnanya nilai-nilai ibadah yang hakiki

v  Hilangnya kepercayaan manusia

v  Keresahan jiwa

v  Dijauhkan dari pahala atau terhalangnya dari ganjaran

Terhadap amal islami

v  Amal sulit untuk berkembang

v  Sedkit bahkan tidak adanya penolong atau pendukung

v  Memberikan peluang terhadap musuh Allah untuk melecehkan Islam

v  Tidak mendapat pertolongan robbani

Cara Atau Kiat Kiat Mengobati Lemahnya Komitmen

Ø  Mengetahui dengan akal dan hati mengenai komitmen

Ø  Menjalin hubungan dengan orang-orang yang bagus kudwahnya

Ø  Memelihara iman dengan baik

Ø  Memahami hakikat kehidupan di dunia dan diakhirat

Ø  Mecari jalan hijrah kepada Allah subhanahu wata’ala

Ø  Menyesuaikan kemampuan dalam beribadah

Ø  Mewaspadai godaan dan bisikan syaitan

Ø  Menjaga komitmen dengan masyarakat

Ø  Memohon pertolongan terhadap Allah Subhanahu wata’ala

Ø  Muhasabah

Ø  Berbaik daalam bermuamalah terhadap orang tua

Ø  Senatiasa hidup dibawah naungan risalah Rasulallah

Label:

jadikan Pernikahan sebagai konsep Tazkiyatun Nafs


Selain kita bersahabat dengan orang-orang sholeh, bertobat, muhasabah, kiyamullail, jihad fisabililah, ibadah-ibadah sunnah, sholat, zakat, puasa, haji dan amalan sholeh lainnya, ternyata kita juga dapat meningkatkan penyucian jiwa dengan pernikahan.

Banyak tuduhan tuduhan bahwa perkara dunia seperti anak dan istri akan menghambat dan menjauhkan diri dari penyucian jiwa, sebenarnya ini keliru karena pernikahan adalah sarana praktis dalam mensucikan jiwa bahkan mengangkat drajat dan memperbaiki kondisi kehidupannya untuk meluruskan agar senatiasa taat kepada Allah dan jauh dari godaan syahwat yang menyimpang islam menganjurkan pernikahan berdasarkan firman Allah:

(#qßsÅ3Rr&ur 4‘ytƒF{$# óOä3ZÏB tûüÅs΢Á9$#ur ô`ÏB ö/ä.ϊ$t6Ïã öNà6ͬ!$tBÎ)ur 4 bÎ) (#qçRqä3tƒ uä!#ts)èù ãNÎgÏYøóムª!$# `ÏB ¾Ï&Î#ôÒsù 3 ª!$#ur ììřºur ÒÎ=tæ ÇÌËÈ

 Dan kawinkanlah orang-orang yang sedirian[1035] diantara kamu, dan orang-orang yang layak (berkawin) dari hamba-hamba sahayamu yang lelaki dan hamba-hamba sahayamu yang perempuan. jika mereka miskin Allah akan memampukan mereka dengan kurnia-Nya. dan Allah Maha luas (pemberian-Nya) lagi Maha Mengetahui. (An-Nur ayat 32)

ô‰s)s9ur $uZù=y™ö‘r& Wxߙ①`ÏiB y7Î=ö6s% $uZù=yèy_ur öNçlm; %[`ºurø—r& Zp­ƒÍh‘èŒur 4

Dan Sesungguhnya kami Telah mengutus beberapa Rasul sebelum kamu dan kami memberikan kepada mereka isteri-isteri dan keturunan. .  .  . (Ar-Radayat 38)

tûïÏ%©!$#ur šcqä9qà)tƒ $oY­/u‘ ó=yd $oYs9 ô`ÏB $uZÅ_ºurø—r& $oYÏG»­ƒÍh‘èŒur no§è% &úãüôãr& $oYù=yèô_$#ur šúüÉ)­FßJù=Ï9 $·B$tBÎ) ÇÐÍÈ

 

Dan orang orang yang berkata: "Ya Tuhan kami, anugrahkanlah kepada kami isteri-isteri kami dan keturunan kami sebagai penyenang hati (Kami), dan jadikanlah kami imam bagi orang-orang yang bertakwa. (Al-Furqan ayat 74)

Kemudian hadits Nabi yang diriwayatkan oleh Bukhori dan Muslim dari Abdullah ibn Mas’ud Rosulluloh bersabda: wahai para pemuda, siapapum diantara kalian yang telah mampu berumah tangga maka menikahlah. Karena itu dapat menundukan pandangan dan menjaga kemaluan, dan barang siapa yang tidak mampu maka berpuasalah, karena itu perisai.

Urgensi pernikahan dalam penyucian jiwa berdasarkan dalil Al-Quran dan hadits nabi diatas yaitu mencegah penyimpangan syahwatdan mengarahkan syahwat kejalan yang lebih syar’i benar dan aman, bahkan memuliakan dan meninggikan drajat manusia . ketika sesorang melaksanakan pernikahan ini dalam hadits lain dikatakan bahwa ia telah menyempurnakan dari setengah agamanya.

Syarat-Syarat Yang Harus Dipenuhi Untuk Mewujudkan Hasil Penyucian Jiwa Diantaranya:

1.    Meluruskan Niat Dan Tujuan Menikah

Meskipun pernikahan merupakan hal yang biasa fithrah manusia cendrung pada pernikahan, pentingnya meluruskan niat dalam hal ini karena tidak sedikit orang berniat menikah bukan tujuan yang mulia, bukan untuk meneladani sunnah Nabi, bukan untuk menjadikan keluarga sakinah, pendidikan anak istri diatas ajaran agama islam. Akan tetapi karena kepuasan syahwat dan nafsu belaka, salaseorang sahabat bertanya terhadap Nabi “apakah ketika diantara kita memuaskan syahwat kita akan mendapat pahala.? Kemudian Nabi menjawab ketika syahwat diletakan ditempat yang haram, maka dosa yang didapatkan dan apabila syahwat diletakan ditempat yang halal, maka pahala baginya.

2.    Memilih dan memilah calon suami maupun calon istri yang sholeh/sholehah

 Siapapun yang ingin mendapatkan kemantapan jiwa dan rumah tangga yang berbahagia serta mendapatkan jalan untuk mendekatkan diri kepada Allah Subhanahu wata’ala, maka haruslah bekerja sama keduanya untuk membangun keluarga berlandaskan agama dan takwa serta Akhlak mulia, Rosululloh menganjurkan watina sholehah sebagai stabdarisasi pemilihannya Rosululloh bersabda:

تنكح المرأة لأربع:لمالهاوحسبها وجالها ودينها فاظفربذات الدين تربت يداك

“wanita dinikahi karena empat hal; karena hartanya,keturunannya, kecantikannya,dan karena agamanya. Maka pilihlah karena agamanya maka kamu akan selamat”

Bahkan seorang wali perempuan wajib mencarikan bagi perempuannya seorang laki-laki calon suaminya berkriteria Sholeh, komitmen dalam beribadah, teguh dalam agamanya, serta terhias dengan akhlak yang mulia. Seorang wanita atau pria yang menikah hanya karena memburu harta atau tahta dari salasatunya, tanpa memikirkan sedikitpun tentang agama dan akhlaknya, maka bagaimana mungkin rumahnya dan keluarganya menjadi sebuah sarana pendidikan dan penyucian jiwa dan meningkatkan ketakwaan kepada Allah subhanahu wata’ala,meskipun ia melaksanakan berbagai ketaatan dan ibadah lainnya, tetap saja ia akan ada suatu hal yang akan memalingkannya dari semua itu sehingga menjrumuskannya terhadap kesesatan dan kehidupan yang sengsara. Bahkan Rosululloh Sholalohualahi wasalam menjelaskan bahwa menolak pinangan atau lamaran dari seseorang yang baik agamanya begitu pula akhlanya, merupakan harta yang sangat berharga, demi hal yang tidak berguna menyebabkan dampak terjadinya bencana yang sangat besar.

3.    Mencegah Keluarga Dari Bahaya

Jika suatu keluarga mengalami benturan dengan perbedaan pandangan atau permasalahan yang mendesak, maka harus segera mencari solusinya dengan rasa saling memahami agar tidak mengurangi cinta dan kasih sayang yang menimbulkan perpecahan, kebencian dan permusuhan. Kebencian yang muncul dengan cepat didalam jiwa karena adanya pertengkaran maka jangan sampai memberi peluang besar bagi syaitan untuk menghancurkan rumah tangga ataupun terjadi kekerasan antara suami dan istri. Pokok kehidupan suami istri adalah pergaulan yang baik untuk melanggengkan cinta dan takwa.

£`èdrçŽÅ°$tãur Å$rã÷èyJø9$$Î/ 4 bÎ*sù £`èdqßJçF÷d̍x. #Ó|¤yèsù br& (#qèdtõ3s? $\«ø‹x© Ÿ@yèøgs†ur ª!$# ÏÏù #ZŽöyz #ZŽÏWŸ2 ÇÊÒÈ

……dan bergaullah dengan mereka secara patut. Kemudian bila kamu tidak menyukai mereka, (maka bersabarlah) Karena mungkin kamu tidak menyukai sesuatu, padahal Allah menjadikan padanya kebaikan yang banyak. (An-Nisa ayat 19).

 

Pengaruh-Pengaruh Pernikahan Yang Menghasilkan Berbagai Aspek Penyucian Jiwa

1.              Menciptakan stabilitas jiwa

Ketenangan dan stabilitas jiwa yang meliputi kehidupan suami istri merupakan output (hasil) terpenting dari pernikahan yang baik dan merupakan hikmah besar disyariatkannya pernikahan agar manusia senantiasa hidup dalam kesuburan kasih sayang. Mereka akan menemukan kemesraan dan cinta yang meliputi kehidupan rumah tangga, anak-anak akan mendapatkan keamanan, kenyamanan, ketentraman dan kebahagiaan yang mengikat antara orang tuanya.

* uqèd “Ï%©!$# Nä3s)n=s{ `ÏiB <§øÿ¯R ;oy‰Ïnºur Ÿ@yèy_ur $pk÷]ÏB $ygy_÷ry— z`ä3ó¡uŠÏ9 $pköŽs9Î) (

Dialah yang menciptakan kamu dari diri yang satu dan dari padanya dia menciptakan isterinya, agar dia merasa senang kepadanya (Al-A’raaf ayat 189)

ô`ÏBur ÿ¾ÏmÏG»tƒ#uä ÷br& t,n=y{ /ä3s9 ô`ÏiB öNä3Å¡àÿRr& %[`ºurø—r& (#þqãZä3ó¡tFÏj9 $ygøŠs9Î) Ÿ@yèy_ur Nà6uZ÷t/ Zo¨Šuq¨B ºpyJômu‘ur 4 ¨bÎ) ’Îû y7ÏsŒ ;M»tƒUy 5Qöqs)Ïj9 tbr㍩3xÿtGtƒ ÇËÊÈ

 Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah dia menciptakan untukmu isteri-isteri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan dijadikan-Nya diantaramu rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berfikir. (ar-Rum ayat 21).

Imam Ibn Katsir telah menyifatkan hubungan suami istri “tidak ada kemesraan antara dua jiwa yang lebih besar dari suami dan istri.” Rosululloh bersabda:

“dunia adalah secuil kenikmatan, dan sebaik-baiknya kenikmatan adalah wanita sholihah” tidak ada yang bermanfaat bagi seorang mukmin setelah beriman kepada Allah, yang baik baginya daripad aistri yang sholehah, jika disuruh, maka mematuhinya, jika memandang kepadanya,  ia akan menggembirakan, jika diberi jatah ia sangat gembira, jika ia pergi, ia akan menjaga diri dan hartanya.

2.    Membentengi diri

Pernikahan merupakan sebuah fitrah manusia untuk berpasang-pasangan guna untuk meluruskan syahwat manusia diatas keimanan, dan menjauhkan dari merajalelanya pergaulan bebas pada kaum anak muda, maka dari itu Allah memotivasi dan menganjurkan manusia berpasang-pasangan dan menikah, begitu pula sabda nabi “wahai pemuda, siapapun diantara kalian yang sudah mampu untuk berumah tangga, maka menikahlah karena itu akan menundukan pandangan dan menjaga kemaluan”.

3.    Suami istri bekerja sama dalam ketaan kepada Allah Subhanahu wata’ala

 Ketika kita bersahabat dengan dengan orang-orang sholeh ada kalanya kita nasihat dan menasihati dalam kebaikan, terus bagaimana ketika kita ada ikatan suami istri, tentu harus lebih ditingkatkan lagi,

$pkš‰r'¯»tƒ tûïÏ%©!$# (#qãZtB#uä (#þqè% ö/ä3|¡àÿRr& ö/äÎ=÷dr&ur #Y‘$tR $ydߊqè%ur â¨$¨Z9$# äou‘$yfÏtø:$#ur $pköŽn=tæ îps3Í´¯»n=tB ÔâŸxÏî ׊#y‰Ï© žw tbqÝÁ÷ètƒ ©!$# !$tB öNèdttBr& tbqè=yèøÿtƒur $tB tbrâsD÷sムÇÏÈ

Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, keras, dan tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan.(At-tahrim ayat ayat 6)

öãBù&ur y7n=÷dr& Ío4qn=¢Á9$$Î/ ÷ŽÉ9sÜô¹$#ur $pköŽn=tæ ( ..........

Dan perintahkanlah kepada keluargamu mendirikan shalat dan Bersabarlah kamu dalam mengerjakannya…..(Thoha ayat 132)

Nasihat dan bimbingan antara suami dan istri, tidak hanya sebatas hal yang wajib saja begitupula hal sunnah, akhlak, dan berbagai perbuatan baik lainnya, Rosulluloh pernah bersabda bahwa: “Allah merahmati seorang suami yang bangun ditengah malam kemudian ia sholat dan membangunkan istrinya apabila ia menolak, maka ia akan memercikan air kewajahnya. begitupula sebaliknya ketika seorang istri yang membangunkan suami ketika menolak maka percikan air kewajahnya. dalam haits lain Rosululloh menyampaikan juga : “apabila seorang pria membangunkan keluarganya ditengah malam dan melaksanakan sholat sunnah malam, maka mereka akan ditulis  sebagai orang-orang yang mengingat Allah.

Islam menjadikan pernikahan sebagai penyempurna dari setengah agama dan dalam konsep penyucian jiwa. Dengan ini kita mengetahui pengaruh besar dari pernikahan dalam konsep penyucian jiwa, jika berkomitmen dengan ajaran islam. 

Label: