nasihat seorang ibu
Ketika Kelak
Oleh: Ibnu Ahmad
@cecep.nurhadi
Ketika itu sedang sarapan makan singkong yang direbus dengan
racikancinta dan kasih sayang seorang wanita dan seorang istri yang kuat dan
tegar yaitu ibu, banyak nasihat yang sering ia berikan kepadaku, pertama dia
pernah berkata, “tetaplah tegar” perbincangan di depan tunggku api
sambil menyantap rebusan singkong yang luar biasa itu, “nak, teruslah berkarya
dengan apa yang kau miliki, dengan apa yang kamu minati tapi ingat semua itu
jangan terlepas dari ketaatan kepada Allah yang memberikan petujuk dan kemudahan
terhadapmu, jangan menghiraukan mereka yang berusaha menjatuhkanmu, karena
mereka akan jatuh dengan sendirinya ketika melihatmu berdiri dengan tegak, ada
kalanya semua terjatuh, atau dijatuhkan, tetaplah semanga menapaki jalan
kehidupan ini.”
Ketika kelak kamu sukses dengan apa yang kamu inginkan, maka jangn
sesekali kamu mencoba menjatuhkan orang lain, akan tetapi sesering mungkin
membantu berdiri orang-orang yang terjatuh, tetaplah berbuat baik kepada
siapapun dan dimanapun walaupun dalam keadaan sesempit apapun, sejatinya
kebaikan yang kita tanam dalah benih yang menumbuhkan kebaikan untuk kita
sendiri, bukan hanya sekedar kita berbuat baik kepada orang lain, akan tetapi
sejatinya kita sedang menanam benih yang akan memberikan kita buah kebaikan yang
luas. Jangan pernah ragu untuk berbuat baik karena kebaikan yang ditanam akan
kembali datang menghampiri kepada pelaku lebaikan itu sendiri dikelak yang akan
datang. Walaupun dibalas bukan dengan apa yang kita harapkan, walaupun tidak
dibalas dengan orang yang sama, namun Allah akan membalas kebaikan dengan apa
yang menurutNya terbaik untuk ummatnya.
Kandungan Al-Qur’an yang sering ia bagikan terhadapku ilah Qur’an surah
Al-Isra’ ayat 7, Jika kamu berbuat baik (berarti) kamu berbuat baik bagi dirimu
sendiri dan jika kamu berbuat jahat, maka (kejahatan) itu bagi dirimu sendiri,
Hikmahnya adalah bagaimana kita pandai dalam berbuat kebaikan, dan apa
yang kita tanam maka itulah yang akan kita panen kelak, tetaplah menjari orang
baik, walaupun orang lain tidak membalas dengan kebaikan, walaupun orang lain
tidak membalas denga apa yang kita inginkan, dan jangan sesekali untuk berbuat
keburukan atau kejahatan maka hasilnya adalah apa yang kita tanam. Kebaikan
atau keburukan yang kita lakukan maka akan kembali lagi kelak kepada pelakunya
sendiri.
0 Komentar:
Posting Komentar
Berlangganan Posting Komentar [Atom]
<< Beranda