Jangan Ajak Orang Lain Untuk Membencinya!
Tidak sedikit orang yang dalam hatinya mempunya sikap yang jelek, meskipun kita sudah berusaha untuk tidak mencela dan membeci orang lain, akan tetapi ada saja orang menyebalkan yang singkah di kehidupan kita.
Yang membuat kita kesal dan
bahkan mengakibatkan tumbuh rasa benci dalam hati, tentunya bukan benci
terhadap dirinya, akan tetapi benci terhadap sikap yang ada pada dirinya bukan.
Karena Rasulullah ﷺ bersabda:
عَنْ
أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ : قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صلى الله عليه
وسلم : لاَ تَحَاسَدُوا وَلاَ تَنَاجَشُوا وَلاَ تَبَاغَضُوا وَلاَ تَدَابَرُوا
وَلاَ يَبِعْ بَعْضُكُمْ عَلَى بَيْعِ بَعْضٍ وَكُوْنُوا عِبَادَ اللهِ إِخْوَاناً
. الْمُسْلِمُ أَخُو الْمُسْلِمِ لاَ يَظْلِمُهُ وَلاَ يَخْذُلُهُ وَلاَ
يَكْذِبُهُ وَلاَ يَحْقِرُهُ . التَّقْوَى هَهُنَا –وَيُشِيْرُ إِلَى صَدْرِهِ
ثَلاَثَ مَرَّاتٍ – بِحَسَبِ امْرِئٍ مِنَ الشَّرِّ أَنْ يَحْقِرَ أَخَاهُ
الْمُسْلِمَ، كُلُّ الْمُسْلِمِ عَلَى الْمُسْلِمِ حَرَامٌ دَمُهُ وَمَالُهُ
وَعِرْضُهُ
Dari Abu Hurairah
radhiallahuanhu dia berkata: Rasulullah shollallohu ‘alaihi wa sallam bersabda:
Janganlah kalian saling dengki, saling menipu, saling marah dan saling
memutuskan hubungan. Dan janganlah kalian menjual sesuatu yang telah dijual
kepada orang lain. Jadilah kalian hamba-hamba Allah yang bersaudara. Seorang
muslim adalah saudara bagi muslim yang lainnya, (dia) tidak menzaliminya dan
mengabaikannya, tidak mendustakannya dan tidak menghinanya. Taqwa itu
disini (seraya menunjuk dadanya sebanyak tiga kali). Cukuplah seorang muslim
dikatakan buruk jika dia menghina saudaranya yang muslim. Setiap muslim atas
muslim yang lain; haram darahnya, hartanya, dan kehormatannya.[1]
Seorang muslim dengan muslim
lainnya bersaudara, dan sungguh dalam hadits diatas kita tidak diperbolehkan
untuk mendzolimi orang lain bahkan menghinakannya walaupun terdapat darinya hal
yang menyebalkan.
Langkah terbainya ialah kita
mengambil jalan tengah, ketika kita tidak dapat menahannya, lebih baik kita tak
menanggapinya atau bahkan meladeninya.
Yang sering dijumpai ialah
ketika kita tak menyukai sikap seseorang, tak sedikit pasti menceritakan hal
tersebut kepada orang yang merasa dekat dengan kita, (mencurhatkan masalah dia).
Naah hati-hati dengan memilih kawan curhat dan cara bercurhat….
Pertama, “kawan curhat” hendaklah
kita mencurhatkan semua masalah kita kepada Allah ﷻ saja, akan tetapi selain itu mungkin masih
ada yang mencurhatkan masalahnya kepada kawannya, maka hati-hati jangan sampai
memilih kawan yang salah (tidak bisa menjaga amanah) nanti bukannya membantu
meringankan masalah, malah menambah masalah.
Kedua, “curhatan yang salah”
kita harus memahami struktur kata yang baik ketika menceritakan sebuah masalah,
jangan sampai curhatan kita salah, contonya kita mencari dukungan dari kawan
lain, ketika memiliki masalah dengan orang lain, atau menjlekan orang lain demi
mencari simpatis dan dukungan.
Apabila seperti itu apa bedanya
kita memmbenci seseorang dan menceritakan sifatnya kepada orang lain
seolah-olah mengajak orang lain agar sama-sama tidak suka terhadapnya.
Label: artikel
0 Komentar:
Posting Komentar
Berlangganan Posting Komentar [Atom]
<< Beranda