Kamis, 07 Juli 2022

Disaat Gundah Dan Gelisah, Baca Ini deh pasti sedikit menennagkan

 



 Ketika Gundah Dan Gelisah

Oleh: Ibnu Ahmad

@cecep.nurhadi

Setiap manusia pasti ada ruang dan tempat dimana kita merasakan kegundahan dan kegelisahan yang begitu berat dan begitu luar biasa termasuk aku sendiri. Tetapi itu bersifat sementara dan tidak selamanya kita terlena dan terombang ambing di tengah-tengah kegelisan.

Yang perlu kita ketahui, bahwa semua itu ada sebab, solusi serta akibat. Sebanya mungkin dengan banyaknya penomena atau hal yang kita larut didalamnya dan setiap orang tentunya beragam juga, yang kedua adalah solusi, bagaimana caranya agar kita tidak larut dalam kegelisan dan kegundahan diantaranya kita harus menyadari bahwa disetiap permasalahan, setiap kesedihan, setiap gundah dan kegelisahan Allah telah menyediakan kemudahan dan solusi dari setiap apa yang kita hadapi saat ini.

 …dan Kami telah menghilangkan daripadamu bebanmu,(1) yang memberatkan punggungmu,(2) Dan Kami tinggikan bagimu sebutan (nama)mu,(3) Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan,(4) sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan,(5) Maka apabila kamu telah selesai (dari sesuatu urusan),(6) kerjakanlah dengan sungguh-sungguh (urusan) yang lain,(7) dan hanya kepada Tuhanmulah hendaknya kamu berharap(8).[1]

Ketika beban kegelisaha, gundah dan setiap permasalahan kita yang kita hadapi tentunya Allah telah menyiapkan solusinya serta kemudahan dalam menjalaninya, maka yang harus kita lakukan adalah menyiapkan segalanya, dan hanya berserah diri kepada Allah yang menciptakan segalanya. Banyak hal yang kita senangi, kita inginkan dan kita nilai bahwa itu baik bagi kita, bermanfaat bagi kita tapi nyatanya malah sebaliknya, yaitu bisa jadi jlek dalam pandangan Allah ﷻ. Dan ada yang kita nilai buruk, dianggap tidak baik dan tidak bermanfaat, nyatanya baik dan bermanfaat bagi kita menurut Allah ﷻ dan itu semua dijanjikan Allah dalam kitabnya, yang begitu tidak ada keraguan didalamnya, tinggal kita sebagi ummatnya membacanya atau tidak.![2]

Ketika kita ingin terhindar dari kegundahan, kegelisan dan kesusahan maka kita harus mendekati dan mengingat siapa yang memberikan kesulitan dan kegelisan tersebut yaitu sang Maha pencipta alam semesta ini.

Pada saat kita gelisah dan banyak permaslahan yang dihadapi maka ingatlah dan kembalikan berserah diri kepada siapa yang telah memberikan itu semua,

(yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka manjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingati Allah-lah hati menjadi tenteram.[3]

Jadi mari kita coba bersabar, menyerahkan semuanya kepada sang pemberi solusi dari segala permasalahan yang dihadapi, tida masalah yang dihadapi kecuali telah dituliskan sebuah solusi bersamanya.

Hikmah dan Pesan

Cobalah bermuhasabah dari apa yang kita hadapi, mengembalikan segala sesuatu kepada Allah yang Maha Segalanya, membaca Al-Qur’an menurutku adalah hal yang baik ketika kita sedang gundah atau gelisah, coba deh ketika lagi pusing-pusingya dengan masalah, tinggalkan sejenak kemudian berwudhu dan membaca Al-Qur’an, maka akan ada efek yang membuat kita menjadi tenang dan tentram. Ada tiga hal yang harus selalu ditanamkan dan selalu di ingat adalah “Allah selalu bersamamu, tetap bersamamu dan tetap bersamamu” bersabarlah Allah ﷻ akan selalu bersama orang-orang yang bersabar. Maka bersabarlah, buah kesabaran adalah keindahan yang menanti.”



[1] Al-Qur’an surah Al-Insyrah ayat 2-8

[2] Al-Qur’an surah Al-Baqarah ayat 216

[3] AlQur’an Surah  Ar-Ra’d ayat 28

nasihat seorang ibu

 



Ketika Kelak

Oleh: Ibnu Ahmad

@cecep.nurhadi

Ketika itu sedang sarapan makan singkong yang direbus dengan racikancinta dan kasih sayang seorang wanita dan seorang istri yang kuat dan tegar yaitu ibu, banyak nasihat yang sering ia berikan kepadaku, pertama dia pernah berkata, “tetaplah tegar” perbincangan di depan tunggku api sambil menyantap rebusan singkong yang luar biasa itu, “nak, teruslah berkarya dengan apa yang kau miliki, dengan apa yang kamu minati tapi ingat semua itu jangan terlepas dari ketaatan kepada Allah yang memberikan petujuk dan kemudahan terhadapmu, jangan menghiraukan mereka yang berusaha menjatuhkanmu, karena mereka akan jatuh dengan sendirinya ketika melihatmu berdiri dengan tegak, ada kalanya semua terjatuh, atau dijatuhkan, tetaplah semanga menapaki jalan kehidupan ini.”

Ketika kelak kamu sukses dengan apa yang kamu inginkan, maka jangn sesekali kamu mencoba menjatuhkan orang lain, akan tetapi sesering mungkin membantu berdiri orang-orang yang terjatuh, tetaplah berbuat baik kepada siapapun dan dimanapun walaupun dalam keadaan sesempit apapun, sejatinya kebaikan yang kita tanam dalah benih yang menumbuhkan kebaikan untuk kita sendiri, bukan hanya sekedar kita berbuat baik kepada orang lain, akan tetapi sejatinya kita sedang menanam benih yang akan memberikan kita buah kebaikan yang luas. Jangan pernah ragu untuk berbuat baik karena kebaikan yang ditanam akan kembali datang menghampiri kepada pelaku lebaikan itu sendiri dikelak yang akan datang. Walaupun dibalas bukan dengan apa yang kita harapkan, walaupun tidak dibalas dengan orang yang sama, namun Allah akan membalas kebaikan dengan apa yang menurutNya terbaik untuk ummatnya.

Kandungan Al-Qur’an yang sering ia bagikan terhadapku ilah Qur’an surah Al-Isra’ ayat 7, Jika kamu berbuat baik (berarti) kamu berbuat baik bagi dirimu sendiri dan jika kamu berbuat jahat, maka (kejahatan) itu bagi dirimu sendiri,

Hikmahnya adalah bagaimana kita pandai dalam berbuat kebaikan, dan apa yang kita tanam maka itulah yang akan kita panen kelak, tetaplah menjari orang baik, walaupun orang lain tidak membalas dengan kebaikan, walaupun orang lain tidak membalas denga apa yang kita inginkan, dan jangan sesekali untuk berbuat keburukan atau kejahatan maka hasilnya adalah apa yang kita tanam. Kebaikan atau keburukan yang kita lakukan maka akan kembali lagi kelak kepada pelakunya sendiri.

 

MENGENAL SIAPA MUHAMMAD BIN ABDUL WAHHAB

 

MUHAMMAD BIN ABDUL WAHHAB

Oleh: Ibnu Ahmad

@cecep.nurhadi

Nama lengkapnya adlah Muhammad Bin Abdul Wahhab bin Sulaiman At-Tamimi An-Najdi, lahir pada tahun 1115 H. di Najdah, beliau merupakan seseorang yang hafizd Al-Qur’an, dia merupakan seseorang yang cerdas dan ingatannya sangat kuat serta sangat gemar dan senang belajar juga mengajarkan ilmu terjadap kaumnya.dari kecil ia mempelajari fiqih imam Hambali, serta hadits dan tafsir, tidak hanya belajar di satu negara dan satu ulama, beliau juga belajar di wilayah-wilayah yang jauh, seperti negara-negara Syam, Hijaz, Madinah dan Mekah.

Muhammad Bin Abdul Wahhab merupakan pelopor bagi para tokoh-tokoh modern di dumia islam, dan banyak regenerasi diantaranya Al-Afghani, Muhammad Aduh, Al-Qasimi, Amir Ali dan dai pembaharu lainnya.

Ketika Muhammad Bin Abdul Wahhab berda’wah di Bashrah, beliau dimusuhi dan diusir oleh penduduk Bashrah, karena ia melarang untuk mengagung-agungkan sebuah kuburan, dan pada Tahun 1143 H. beliau mulai menyampaikan da’wahnya secara terang-terangan, sebagimana Nabi Muhammad ﷺ ada waktu untuk berda’wah secara sembunyi-sembunyi dan ada kalanya berda’wah secara terang-terangan.

Diantara da’wah yang paling urgen adalah tentang Tauhid (mengesakan Allah ﷻ) maka diantara da’wah yang pertama kali disampaikan oleh Muhammad Bin Abdul Wahhab ialah mengajak orang-orang untuk mengamalkan tauhid secara bersih dan murni hanya kepada Allah saja, menghilangkan segala macam kebid’ahan dan segala bentuk khurafat yang selalu dikait-kaitkan dengan Islam dan Amaliyah yang bertentangan dan tidak ada dasar dalil yang kuat untuk mengamalkannya.

Maka diantara da’wahnya yang menjadi bahan utama dan metode pokoknya ialah, menyadarkan dan membuka kembali pintu ijtihad, dalam mencari solusi dari permasalahan masyarakat, yaitu dengan mengembalikan kembali semua persoalan pada Al-Qur’an, Al-Hadits, dan Ijma. Ijma yang dimaksud adalah ijma yang dilakukan pada masa Rosulullah ﷺ sampai pada abad ke- 3 Hijriyah. Juga mengajak dan menekankan agar tidak terikat dengan madzhab tertentu. Maka seorang hakim dianjurkan untuk mengambil pendapat mana saja yang lebih dekat dan lebih tepat kepada Al-Qura’an dan Sunnah, selain itu juga Muhammad Bin Abdul Wahhab mengajak masyarakat arab untuk mengambil bagian ummat terbaik, yaitu menyeru dan menyampaikan da’wah satu sama lain.

Sudah menjadi sunnatullah dan para nabi juga, bahwa sebuah da’wah ketika disampaikan pasti ada kalanya yang menerima dan ada kala yang menolak bahkan melawan, Muhammad Bin Abdul Wahhab dan para pengikutnya pergi menyampiri dan menebang sebuah pohon yang dianggap pohon itu mempunyai keberkahan serta dapat mendekatkan diri kepada Allah ﷻ. beliau juga menghancurkan kubah-kubah yang  berada diatas kuburan-kuburan yang dianggap  kuburan tersebut memiliki keberkahan, menolak bala dan penyakit serta memberikan kesembuhan.

Pada awalnya para pengikut Muhammad Bin Abdul Wahhab dijuluki dengan Al-Muwahhidun (orang-orang yang bertauhid) tetapi orang-orang menyebutnya dengan julukan wahabi. Dan diantara karangan kitab-kitabnya diantarnaya, Al-Amru Al-Munkar, Kitab At-Tauhid dan Kafs Asy-Syubhat

“Urgensi Pentingnya Mengikuti Worldview Islam Guna Menghadapi Era Globalisasi”

 



RINGKASAN WORlDVIEW ISLAM

“Urgensi Pentingnya Mengikuti Worldview Islam Guna Menghadapi Era Globalisasi”

Ust. Dr. Adian Husaini (Via Youtube)

Oleh: Cecep Nurhadi

            Worldview islam yaitu merupakan cara pandang bagaimana kita seorang muslim melihat atau memandang suatu wujud dengan konsep islam, baik wujud indrawi yaitu yangb bersifat indra, makhsus ataupun yang ghairu makhsus seperti alam akhirat, pahala, dosa maupun lain ataupun wujud yang inposible seperti manusia, pohon angindan lain-lain.

            Bagaimana seorang muslim dalam kacamatanya dalam memandang realitasnya, ust Adian Husaini memberikan sebuah contoh yaitu diantara Al-Qur’an dan Bible ada beberapa persamaan, seperti kisah nabi ibrahim, luth, isya. Dalam cara pandang orang yahudi bahwa nabi Muhammad yang menulis Al-Qur’an darimana merka menyimpulkan itu semua? Yaitu dari penjiplak kitab yahudi karena dari sananya mereka telah dipengaruhi oleh cerita-cerita yang telah ada di dalam kitabnya yahudi, dan mereka tidak menyakini Nabi Muhammad ﷺ sebagi nabi karena mereka tidak beriman, dan menyebut Nabi muhammad sebagai penipu. Dan mereka menyimpulkan ketika ada persamaan antara Al-Qur’an dan Bible maka Al-Qur’an mengambil dari Bible itu cara pandang yahudei begitu pula Nasrani.

Maka dari itu kita muslim yang beriman berbeda dengan mereka, kita beriman dan mengakui Nabi Muhammad ﷺ sebagi nabi dan Rasul, maka ketika ada persamaan antara Al-Qur’an dan bible maka Al-Qur’anlah yang benar, karena Rosulullah ﷺ merupakan ustusan Allah ﷻ yang sah, yang mengabarkan semuanya yaitu wahyu langsung dari Allah ﷻ

Maka dari itu diamana kita berpijak dimanapun kita berdiri maka itulah cara pandang islam (worldview) contoh lain sekarnag banyak macam-macam agama dalam pandangan islam dan didalam Al-Qur’an Agama itu hanya ada 2 yaitu agama yang benar dan agama yang salah dan agama yang benar adalah agama islam dan agama yang salah yaitu agama selain islam seperti didalam Qs. Ali Imran ayat 85

وَمَنْ يَّبْتَغِ غَيْرَ الْاِسْلَامِ دِيْنًا فَلَنْ يُّقْبَلَ مِنْهُۚ وَهُوَ فِى الْاٰخِرَةِ مِنَ الْخٰسِرِيْنَ

Siapa yang mencari agama selain Islam, sekali-kali (agamanya) tidak akan diterima darinya dan di akhirat dia termasuk orang-orang yang rugi.

Begitupula orang-orang di agama lain,  contoh dalam pliralisme agama yaitu untuk menuju tuhan bapa itu adalah melalui yesus, dan merupakan satu-satunya cara yang sah, bukan dari cara memandang dari agama jadi menyimpulkan cara pandang yang netral, cara pandang inilah yang harus diwaspadai. Dan yang menjadi target sasaran korbannya ialah dari kalangan pelajar mahasiswa.

Contoh lain humanis sekuler tidak penting agamanya apa yang penting dia berbuat baik, cara pandang yang salah dalam menilai sesuatu peristiwa. Apakah Allah adil dengan memasukan orang-orang jahat kedalam surga karena ia beragama islam, dan apakah adil Allah memasukan orang-orang baik kedalam neraka hanya karena dia tidak beragama islam?  Pertanyaan yang seolah-olah menjadi benar ketika tidak dipandang dengan bagaimana cara islam melihat dan menilai,