Kamis, 07 Juli 2022

MENGENAL SIAPA MUHAMMAD BIN ABDUL WAHHAB

 

MUHAMMAD BIN ABDUL WAHHAB

Oleh: Ibnu Ahmad

@cecep.nurhadi

Nama lengkapnya adlah Muhammad Bin Abdul Wahhab bin Sulaiman At-Tamimi An-Najdi, lahir pada tahun 1115 H. di Najdah, beliau merupakan seseorang yang hafizd Al-Qur’an, dia merupakan seseorang yang cerdas dan ingatannya sangat kuat serta sangat gemar dan senang belajar juga mengajarkan ilmu terjadap kaumnya.dari kecil ia mempelajari fiqih imam Hambali, serta hadits dan tafsir, tidak hanya belajar di satu negara dan satu ulama, beliau juga belajar di wilayah-wilayah yang jauh, seperti negara-negara Syam, Hijaz, Madinah dan Mekah.

Muhammad Bin Abdul Wahhab merupakan pelopor bagi para tokoh-tokoh modern di dumia islam, dan banyak regenerasi diantaranya Al-Afghani, Muhammad Aduh, Al-Qasimi, Amir Ali dan dai pembaharu lainnya.

Ketika Muhammad Bin Abdul Wahhab berda’wah di Bashrah, beliau dimusuhi dan diusir oleh penduduk Bashrah, karena ia melarang untuk mengagung-agungkan sebuah kuburan, dan pada Tahun 1143 H. beliau mulai menyampaikan da’wahnya secara terang-terangan, sebagimana Nabi Muhammad ﷺ ada waktu untuk berda’wah secara sembunyi-sembunyi dan ada kalanya berda’wah secara terang-terangan.

Diantara da’wah yang paling urgen adalah tentang Tauhid (mengesakan Allah ﷻ) maka diantara da’wah yang pertama kali disampaikan oleh Muhammad Bin Abdul Wahhab ialah mengajak orang-orang untuk mengamalkan tauhid secara bersih dan murni hanya kepada Allah saja, menghilangkan segala macam kebid’ahan dan segala bentuk khurafat yang selalu dikait-kaitkan dengan Islam dan Amaliyah yang bertentangan dan tidak ada dasar dalil yang kuat untuk mengamalkannya.

Maka diantara da’wahnya yang menjadi bahan utama dan metode pokoknya ialah, menyadarkan dan membuka kembali pintu ijtihad, dalam mencari solusi dari permasalahan masyarakat, yaitu dengan mengembalikan kembali semua persoalan pada Al-Qur’an, Al-Hadits, dan Ijma. Ijma yang dimaksud adalah ijma yang dilakukan pada masa Rosulullah ﷺ sampai pada abad ke- 3 Hijriyah. Juga mengajak dan menekankan agar tidak terikat dengan madzhab tertentu. Maka seorang hakim dianjurkan untuk mengambil pendapat mana saja yang lebih dekat dan lebih tepat kepada Al-Qura’an dan Sunnah, selain itu juga Muhammad Bin Abdul Wahhab mengajak masyarakat arab untuk mengambil bagian ummat terbaik, yaitu menyeru dan menyampaikan da’wah satu sama lain.

Sudah menjadi sunnatullah dan para nabi juga, bahwa sebuah da’wah ketika disampaikan pasti ada kalanya yang menerima dan ada kala yang menolak bahkan melawan, Muhammad Bin Abdul Wahhab dan para pengikutnya pergi menyampiri dan menebang sebuah pohon yang dianggap pohon itu mempunyai keberkahan serta dapat mendekatkan diri kepada Allah ﷻ. beliau juga menghancurkan kubah-kubah yang  berada diatas kuburan-kuburan yang dianggap  kuburan tersebut memiliki keberkahan, menolak bala dan penyakit serta memberikan kesembuhan.

Pada awalnya para pengikut Muhammad Bin Abdul Wahhab dijuluki dengan Al-Muwahhidun (orang-orang yang bertauhid) tetapi orang-orang menyebutnya dengan julukan wahabi. Dan diantara karangan kitab-kitabnya diantarnaya, Al-Amru Al-Munkar, Kitab At-Tauhid dan Kafs Asy-Syubhat

0 Komentar:

Posting Komentar

Berlangganan Posting Komentar [Atom]

<< Beranda