Sabtu, 13 Agustus 2022

sejarah perlombaan hut RI

 



NOSTALGIA KEMERIAHAN LOMBA AGUSTUSAN

Oleh : Ibnu Ahmad

@cecep.nurhadi

Kita sebagai warga penduduk Indonesia lokal tentu tidak asing lagi dengan lomba-lomba dalam rangka kemerdekaan hut Indosia, tapi tidak sedikit dari warga indonesia itu sendiri yang tau sejarah asal-usul perlombaan itu dibuat, seperti lomba tarik tambang, klereng panjat pinag dan lain-lain. Pertanyaannya mengapa lomba itu bisa ditampilkan? Dan siapa yang pertama kali mengenalkan semua perlombaan seperti itu.?

Jawabannya adalah acara lomba dalam rangka memperingati kemerdekaan Republik Indonesia yang selalu digelar setiap bulan agutus, yaitu mulainya ditampilkan pada Hut ke-5 RI yaitu pada tahun 1950. Yang menjadi catatan besar adalah belum ditemukan siapa dan dimana mulanya tradisi seperti ini dilakukan. Akan tetapi sejak tahun 1950 lah beragam lomba yang melibatkan kalangan unsur masyarakat yang selalu diadakan pada setiap tahunnya. Dua tahun lalu sempat terhenti dengan adanya covid-19 akan tetapi di tahun ini 2022 marak sekali masyarakat meramaikan berbagai perlombaan, baik itu dari kalangan anaak-anak, remaja, pemuda bahkan ibu-ibu dan bapak-bapak sekalipun ikut meramaikan.

Yang biasanya ditandai dengan serentaknya kegiatan bakti sosial, seperti kerja bakti secara serentak, pengecatan dan perbaikan gapura, pemasangan bendera sang merah putih di setiap rumah dan sepanjang pinggir dan pojok-pojok jalanan. Sikap kerja gotong royong seperti ini mulai diadakan sejak tahun 1970-an.

Kemudian biasanya di hari Hut RI mdimeriahkan dengan mengadakan berbagai perlombaan, lomba yang bersifat individu, berpasangan, beregu atau kelompok.

1.    Balapan Bakiak

Apa itu bakiat, diantara keseruan Hut RI biasanya dengan adanya prlombaan bakiak yang dilaksanakan secara beregu, sekurangnya 3 orang personil atau lebih, bakiak atau terompah gulung atau galuak merupakan permainan tradisional yang berasal dari Sumatra Barat. Setiap timnya terdiri dari 3 sampai 5 orang ini, berlomba melangkah dengan bakiak adu kecepatan untuk mencapai finish.

2.    Tarik Tambang

Tarik tambang adalah cabang olahraga tradisional yang ada sejak olimpiade tahun 500an sebelim Masehi. Tarik tambang ini dibawa ke Indonesia oleh orang Eropa dalam ajang adu kekuatan, perlombaan ini identik dengan regu atau kelompok yang berhasil menari lawan itulah pemenangnya.

3.    Balap Engrang

Kata engrang berasal dari bahasa Lampung yang diartikan terompah pancung, masyarakat pribumi terlihat tinngi ketika menaiki engrang tersebut, perlombaan engrang ini identik dengan adu kecepatan sampai menuju garis finish tanpa turun dari enggrang itulah pemenangnya, ada juga dengan memberikan klereng diatas sendok yang ujung sendok digigit oleh gigi/ mulut bertahan sampai garis finish tanp klereng jatuh ketanah biasanya dilakukan agar pertandingan semakin seru dan menantang.

4.    Balap Karung

Bermula balap karung ini bukan semata-mata pribumi yang mengadakan, tetapi dibawa dan diperkenalkan di Indonesia, melalui orang-orang belanda yang dikenalkan dan dilaksanakan disekolah-sekolah misionaris, peserta lomba menggunakan karung untuk menutupi kaki hingga pinggang dan melompat-lompat untuk menuju garis finish, lomba ini dilakukan dengan perorangan peserta yang lebih cepat sampai digaris finish tanpa lepas karung maka dialah pemenang perlombaan.

5.    Panjat Pinang

Lomba panjat pinang ini telah ada sejak zaman Hindia Belanda, orang Eropa menjadikan ajang hiburan dengan menonton dan menjadikan warga pribumi sebagai peserta lomba, identik dengan saling bahu-membahu untuk menaiki pohon dari bambu atau jame untuk mengambil hadiah, yang dimana pohon pinang itu dilumuri dengan minyak atau sesuatu yang licin dan kotor seperti oli kalau dizaman sekarang. Filosofinya adalah untuk mengasah semangat gotong royong dan kerja sama antar peserta atau warga.

Itulah sebagian lomba agustusan yang dikenal bersejarah, kini banyak lomba-lomba lainnya, yang lebih menarik, inovasi, lebih kreasi dalam memeriahkan Hut RI. Masih banyak lagi perlombaan masa kini yang lebih menarik untuk diadakan tentunya lebih istimewa jika dapat memberikan manfaat bagi penyelenggara dan khususnya bagi para peserta tanpa memberatkan peserta, serta tidak ada unsur lain yang dapat memebrikan dampak buruk bagi atau madhot bagi berbagai pihak.

Kamis, 07 Juli 2022

Disaat Gundah Dan Gelisah, Baca Ini deh pasti sedikit menennagkan

 



 Ketika Gundah Dan Gelisah

Oleh: Ibnu Ahmad

@cecep.nurhadi

Setiap manusia pasti ada ruang dan tempat dimana kita merasakan kegundahan dan kegelisahan yang begitu berat dan begitu luar biasa termasuk aku sendiri. Tetapi itu bersifat sementara dan tidak selamanya kita terlena dan terombang ambing di tengah-tengah kegelisan.

Yang perlu kita ketahui, bahwa semua itu ada sebab, solusi serta akibat. Sebanya mungkin dengan banyaknya penomena atau hal yang kita larut didalamnya dan setiap orang tentunya beragam juga, yang kedua adalah solusi, bagaimana caranya agar kita tidak larut dalam kegelisan dan kegundahan diantaranya kita harus menyadari bahwa disetiap permasalahan, setiap kesedihan, setiap gundah dan kegelisahan Allah telah menyediakan kemudahan dan solusi dari setiap apa yang kita hadapi saat ini.

 …dan Kami telah menghilangkan daripadamu bebanmu,(1) yang memberatkan punggungmu,(2) Dan Kami tinggikan bagimu sebutan (nama)mu,(3) Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan,(4) sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan,(5) Maka apabila kamu telah selesai (dari sesuatu urusan),(6) kerjakanlah dengan sungguh-sungguh (urusan) yang lain,(7) dan hanya kepada Tuhanmulah hendaknya kamu berharap(8).[1]

Ketika beban kegelisaha, gundah dan setiap permasalahan kita yang kita hadapi tentunya Allah telah menyiapkan solusinya serta kemudahan dalam menjalaninya, maka yang harus kita lakukan adalah menyiapkan segalanya, dan hanya berserah diri kepada Allah yang menciptakan segalanya. Banyak hal yang kita senangi, kita inginkan dan kita nilai bahwa itu baik bagi kita, bermanfaat bagi kita tapi nyatanya malah sebaliknya, yaitu bisa jadi jlek dalam pandangan Allah ﷻ. Dan ada yang kita nilai buruk, dianggap tidak baik dan tidak bermanfaat, nyatanya baik dan bermanfaat bagi kita menurut Allah ﷻ dan itu semua dijanjikan Allah dalam kitabnya, yang begitu tidak ada keraguan didalamnya, tinggal kita sebagi ummatnya membacanya atau tidak.![2]

Ketika kita ingin terhindar dari kegundahan, kegelisan dan kesusahan maka kita harus mendekati dan mengingat siapa yang memberikan kesulitan dan kegelisan tersebut yaitu sang Maha pencipta alam semesta ini.

Pada saat kita gelisah dan banyak permaslahan yang dihadapi maka ingatlah dan kembalikan berserah diri kepada siapa yang telah memberikan itu semua,

(yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka manjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingati Allah-lah hati menjadi tenteram.[3]

Jadi mari kita coba bersabar, menyerahkan semuanya kepada sang pemberi solusi dari segala permasalahan yang dihadapi, tida masalah yang dihadapi kecuali telah dituliskan sebuah solusi bersamanya.

Hikmah dan Pesan

Cobalah bermuhasabah dari apa yang kita hadapi, mengembalikan segala sesuatu kepada Allah yang Maha Segalanya, membaca Al-Qur’an menurutku adalah hal yang baik ketika kita sedang gundah atau gelisah, coba deh ketika lagi pusing-pusingya dengan masalah, tinggalkan sejenak kemudian berwudhu dan membaca Al-Qur’an, maka akan ada efek yang membuat kita menjadi tenang dan tentram. Ada tiga hal yang harus selalu ditanamkan dan selalu di ingat adalah “Allah selalu bersamamu, tetap bersamamu dan tetap bersamamu” bersabarlah Allah ﷻ akan selalu bersama orang-orang yang bersabar. Maka bersabarlah, buah kesabaran adalah keindahan yang menanti.”



[1] Al-Qur’an surah Al-Insyrah ayat 2-8

[2] Al-Qur’an surah Al-Baqarah ayat 216

[3] AlQur’an Surah  Ar-Ra’d ayat 28

nasihat seorang ibu

 



Ketika Kelak

Oleh: Ibnu Ahmad

@cecep.nurhadi

Ketika itu sedang sarapan makan singkong yang direbus dengan racikancinta dan kasih sayang seorang wanita dan seorang istri yang kuat dan tegar yaitu ibu, banyak nasihat yang sering ia berikan kepadaku, pertama dia pernah berkata, “tetaplah tegar” perbincangan di depan tunggku api sambil menyantap rebusan singkong yang luar biasa itu, “nak, teruslah berkarya dengan apa yang kau miliki, dengan apa yang kamu minati tapi ingat semua itu jangan terlepas dari ketaatan kepada Allah yang memberikan petujuk dan kemudahan terhadapmu, jangan menghiraukan mereka yang berusaha menjatuhkanmu, karena mereka akan jatuh dengan sendirinya ketika melihatmu berdiri dengan tegak, ada kalanya semua terjatuh, atau dijatuhkan, tetaplah semanga menapaki jalan kehidupan ini.”

Ketika kelak kamu sukses dengan apa yang kamu inginkan, maka jangn sesekali kamu mencoba menjatuhkan orang lain, akan tetapi sesering mungkin membantu berdiri orang-orang yang terjatuh, tetaplah berbuat baik kepada siapapun dan dimanapun walaupun dalam keadaan sesempit apapun, sejatinya kebaikan yang kita tanam dalah benih yang menumbuhkan kebaikan untuk kita sendiri, bukan hanya sekedar kita berbuat baik kepada orang lain, akan tetapi sejatinya kita sedang menanam benih yang akan memberikan kita buah kebaikan yang luas. Jangan pernah ragu untuk berbuat baik karena kebaikan yang ditanam akan kembali datang menghampiri kepada pelaku lebaikan itu sendiri dikelak yang akan datang. Walaupun dibalas bukan dengan apa yang kita harapkan, walaupun tidak dibalas dengan orang yang sama, namun Allah akan membalas kebaikan dengan apa yang menurutNya terbaik untuk ummatnya.

Kandungan Al-Qur’an yang sering ia bagikan terhadapku ilah Qur’an surah Al-Isra’ ayat 7, Jika kamu berbuat baik (berarti) kamu berbuat baik bagi dirimu sendiri dan jika kamu berbuat jahat, maka (kejahatan) itu bagi dirimu sendiri,

Hikmahnya adalah bagaimana kita pandai dalam berbuat kebaikan, dan apa yang kita tanam maka itulah yang akan kita panen kelak, tetaplah menjari orang baik, walaupun orang lain tidak membalas dengan kebaikan, walaupun orang lain tidak membalas denga apa yang kita inginkan, dan jangan sesekali untuk berbuat keburukan atau kejahatan maka hasilnya adalah apa yang kita tanam. Kebaikan atau keburukan yang kita lakukan maka akan kembali lagi kelak kepada pelakunya sendiri.

 

MENGENAL SIAPA MUHAMMAD BIN ABDUL WAHHAB

 

MUHAMMAD BIN ABDUL WAHHAB

Oleh: Ibnu Ahmad

@cecep.nurhadi

Nama lengkapnya adlah Muhammad Bin Abdul Wahhab bin Sulaiman At-Tamimi An-Najdi, lahir pada tahun 1115 H. di Najdah, beliau merupakan seseorang yang hafizd Al-Qur’an, dia merupakan seseorang yang cerdas dan ingatannya sangat kuat serta sangat gemar dan senang belajar juga mengajarkan ilmu terjadap kaumnya.dari kecil ia mempelajari fiqih imam Hambali, serta hadits dan tafsir, tidak hanya belajar di satu negara dan satu ulama, beliau juga belajar di wilayah-wilayah yang jauh, seperti negara-negara Syam, Hijaz, Madinah dan Mekah.

Muhammad Bin Abdul Wahhab merupakan pelopor bagi para tokoh-tokoh modern di dumia islam, dan banyak regenerasi diantaranya Al-Afghani, Muhammad Aduh, Al-Qasimi, Amir Ali dan dai pembaharu lainnya.

Ketika Muhammad Bin Abdul Wahhab berda’wah di Bashrah, beliau dimusuhi dan diusir oleh penduduk Bashrah, karena ia melarang untuk mengagung-agungkan sebuah kuburan, dan pada Tahun 1143 H. beliau mulai menyampaikan da’wahnya secara terang-terangan, sebagimana Nabi Muhammad ﷺ ada waktu untuk berda’wah secara sembunyi-sembunyi dan ada kalanya berda’wah secara terang-terangan.

Diantara da’wah yang paling urgen adalah tentang Tauhid (mengesakan Allah ﷻ) maka diantara da’wah yang pertama kali disampaikan oleh Muhammad Bin Abdul Wahhab ialah mengajak orang-orang untuk mengamalkan tauhid secara bersih dan murni hanya kepada Allah saja, menghilangkan segala macam kebid’ahan dan segala bentuk khurafat yang selalu dikait-kaitkan dengan Islam dan Amaliyah yang bertentangan dan tidak ada dasar dalil yang kuat untuk mengamalkannya.

Maka diantara da’wahnya yang menjadi bahan utama dan metode pokoknya ialah, menyadarkan dan membuka kembali pintu ijtihad, dalam mencari solusi dari permasalahan masyarakat, yaitu dengan mengembalikan kembali semua persoalan pada Al-Qur’an, Al-Hadits, dan Ijma. Ijma yang dimaksud adalah ijma yang dilakukan pada masa Rosulullah ﷺ sampai pada abad ke- 3 Hijriyah. Juga mengajak dan menekankan agar tidak terikat dengan madzhab tertentu. Maka seorang hakim dianjurkan untuk mengambil pendapat mana saja yang lebih dekat dan lebih tepat kepada Al-Qura’an dan Sunnah, selain itu juga Muhammad Bin Abdul Wahhab mengajak masyarakat arab untuk mengambil bagian ummat terbaik, yaitu menyeru dan menyampaikan da’wah satu sama lain.

Sudah menjadi sunnatullah dan para nabi juga, bahwa sebuah da’wah ketika disampaikan pasti ada kalanya yang menerima dan ada kala yang menolak bahkan melawan, Muhammad Bin Abdul Wahhab dan para pengikutnya pergi menyampiri dan menebang sebuah pohon yang dianggap pohon itu mempunyai keberkahan serta dapat mendekatkan diri kepada Allah ﷻ. beliau juga menghancurkan kubah-kubah yang  berada diatas kuburan-kuburan yang dianggap  kuburan tersebut memiliki keberkahan, menolak bala dan penyakit serta memberikan kesembuhan.

Pada awalnya para pengikut Muhammad Bin Abdul Wahhab dijuluki dengan Al-Muwahhidun (orang-orang yang bertauhid) tetapi orang-orang menyebutnya dengan julukan wahabi. Dan diantara karangan kitab-kitabnya diantarnaya, Al-Amru Al-Munkar, Kitab At-Tauhid dan Kafs Asy-Syubhat

“Urgensi Pentingnya Mengikuti Worldview Islam Guna Menghadapi Era Globalisasi”

 



RINGKASAN WORlDVIEW ISLAM

“Urgensi Pentingnya Mengikuti Worldview Islam Guna Menghadapi Era Globalisasi”

Ust. Dr. Adian Husaini (Via Youtube)

Oleh: Cecep Nurhadi

            Worldview islam yaitu merupakan cara pandang bagaimana kita seorang muslim melihat atau memandang suatu wujud dengan konsep islam, baik wujud indrawi yaitu yangb bersifat indra, makhsus ataupun yang ghairu makhsus seperti alam akhirat, pahala, dosa maupun lain ataupun wujud yang inposible seperti manusia, pohon angindan lain-lain.

            Bagaimana seorang muslim dalam kacamatanya dalam memandang realitasnya, ust Adian Husaini memberikan sebuah contoh yaitu diantara Al-Qur’an dan Bible ada beberapa persamaan, seperti kisah nabi ibrahim, luth, isya. Dalam cara pandang orang yahudi bahwa nabi Muhammad yang menulis Al-Qur’an darimana merka menyimpulkan itu semua? Yaitu dari penjiplak kitab yahudi karena dari sananya mereka telah dipengaruhi oleh cerita-cerita yang telah ada di dalam kitabnya yahudi, dan mereka tidak menyakini Nabi Muhammad ﷺ sebagi nabi karena mereka tidak beriman, dan menyebut Nabi muhammad sebagai penipu. Dan mereka menyimpulkan ketika ada persamaan antara Al-Qur’an dan Bible maka Al-Qur’an mengambil dari Bible itu cara pandang yahudei begitu pula Nasrani.

Maka dari itu kita muslim yang beriman berbeda dengan mereka, kita beriman dan mengakui Nabi Muhammad ﷺ sebagi nabi dan Rasul, maka ketika ada persamaan antara Al-Qur’an dan bible maka Al-Qur’anlah yang benar, karena Rosulullah ﷺ merupakan ustusan Allah ﷻ yang sah, yang mengabarkan semuanya yaitu wahyu langsung dari Allah ﷻ

Maka dari itu diamana kita berpijak dimanapun kita berdiri maka itulah cara pandang islam (worldview) contoh lain sekarnag banyak macam-macam agama dalam pandangan islam dan didalam Al-Qur’an Agama itu hanya ada 2 yaitu agama yang benar dan agama yang salah dan agama yang benar adalah agama islam dan agama yang salah yaitu agama selain islam seperti didalam Qs. Ali Imran ayat 85

وَمَنْ يَّبْتَغِ غَيْرَ الْاِسْلَامِ دِيْنًا فَلَنْ يُّقْبَلَ مِنْهُۚ وَهُوَ فِى الْاٰخِرَةِ مِنَ الْخٰسِرِيْنَ

Siapa yang mencari agama selain Islam, sekali-kali (agamanya) tidak akan diterima darinya dan di akhirat dia termasuk orang-orang yang rugi.

Begitupula orang-orang di agama lain,  contoh dalam pliralisme agama yaitu untuk menuju tuhan bapa itu adalah melalui yesus, dan merupakan satu-satunya cara yang sah, bukan dari cara memandang dari agama jadi menyimpulkan cara pandang yang netral, cara pandang inilah yang harus diwaspadai. Dan yang menjadi target sasaran korbannya ialah dari kalangan pelajar mahasiswa.

Contoh lain humanis sekuler tidak penting agamanya apa yang penting dia berbuat baik, cara pandang yang salah dalam menilai sesuatu peristiwa. Apakah Allah adil dengan memasukan orang-orang jahat kedalam surga karena ia beragama islam, dan apakah adil Allah memasukan orang-orang baik kedalam neraka hanya karena dia tidak beragama islam?  Pertanyaan yang seolah-olah menjadi benar ketika tidak dipandang dengan bagaimana cara islam melihat dan menilai,

Selasa, 07 September 2021

 Bid'ah Menyebabkan Terusir Dari Telaga Nabi

Jangan remehkan bid'ah, karena ini menjadi sebab terusirnya seseorang dari telaga Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam.

Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

أَنَا فَرَطُكُمْ عَلَى الْحَوْضِ ، لَيُرْفَعَنَّ إِلَىَّ رِجَالٌ مِنْكُمْ حَتَّى إِذَا أَهْوَيْتُ لأُنَاوِلَهُمُ اخْتُلِجُوا دُونِى فَأَقُولُ أَىْ رَبِّ أَصْحَابِى يَقُولُ لاَ تَدْرِى مَا أَحْدَثُوا بَعْدَكَ

"Aku akan mendahului kalian di telaga. Dinampakkan di hadapanku beberapa orang di antara kalian. Ketika aku akan mengambilkan (minuman) untuk mereka dari telaga, mereka dijauhkan dariku". Aku lantas berkata: "Wahai Rabbku, ini adalah umatku". Lalu Allah berfirman: "Engkau sebenarnya tidak mengetahui bid’ah yang mereka buat sepeninggalmu". [HR. Bukhari no.6576]

Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:

تَرِدُ عَلَيَّ أُمَّتِي الْحَوْضَ وَأَنَا أَذُودُ النَّاسَ عَنْهُ كَمَا يَذُودُ الرَّجُلُ إِبِلَ الرَّجُلِ عَنْ إِبِلِهِ قَالُوا يَا نَبِيَّ اللَّهِ أَتَعْرِفُنَا قَالَ نَعَمْ لَكُمْ سِيمَا لَيْسَتْ لِأَحَدٍ غَيْرِكُمْ تَرِدُونَ عَلَيَّ غُرًّا مُحَجَّلِينَ مِنْ آثَارِ الْوُضُوءِ وَلَيُصَدَّنَّ عَنِّي طَائِفَةٌ مِنْكُمْ فَلَا يَصِلُونَ فَأَقُولُ يَا رَبِّ هَؤُلَاءِ مِنْ أَصْحَابِي فَيُجِيبُنِي مَلَكٌ فَيَقُولُ وَهَلْ تَدْرِي مَا أَحْدَثُوا بَعْدَك

"Umatku menemuiku di telaga dan aku menghalau mereka darinya sebagaimana seseorang menghalau unta orang lain dari untanya". Mereka bertanya: "Wahai Nabi Allah, apakah engkau mengenal kami ?" Beliau menjawab: "Ya. Kalian memiliki tanda yang tidak dimiliki oleh umat yang lain. Kalian menemuiku dalam keadaan putih bersinar karena bekas air wudhu. Dan sungguh sekelompok dari kalian akan diusir dari (telaga) ku, sehingga kalian tidak sampai kepadaku. Lalu aku berkata: "Wahai Rabbku, mereka adalah para Shahabatku". Allah menjawab: "Apakah kamu tahu perkara yang mereka ada-adakan setelah kepergianmu". [HR. Muslim no.247]

Menjelaskan hadits ini, Ibnu Abdil Barr rahimahullah berkata:

مَنْ أَحْدَثَ فِي الدِّينِ فَهُوَ مِنَ الْمَطْرُودِينَ عَنِ الْحَوْضِ كَالْخَوَارِجِ وَالرَّوَافِضِ وَسَائِرِ أَصْحَابِ الْأَهْوَاءِ قَالَ وَكَذَلِكَ الظَّلَمَةُ الْمُسْرِفُونَ فِي الْجَوْرِ وَطَمْسِ الْحَقِّ وَالْمُعْلِنُونَ بِالْكَبَائِرِ قَالَ وَكُلُّ هَؤُلَاءِ يُخَافُ عَلَيْهِمْ أَنْ يَكُونُوا مِمَّنْ عَنُوا بِهَذَا الْخَبَرِ وَاللَّهُ أَعْلَمُ

"Siapapun yang membuat perkara baru dalam agama, merekalah yang diusir dari telaga (di hari kiamat), seperti Khawarij, Rafidhah (Syi’ah) dan pelaku bid’ah lainnya. Begitu pula orang yang berbuat zalim dan meninggalkan kebenaran, serta orang-orang yang secara terang-terangan melakukan dosa besar. Mereka semua dikhawatirkan akan masuk kedalam golongan ini. Wallahu a'lam". (Syarah Shahih Muslim 3:122)

Maka, marilah kita benar-benar beribadah sesuai apa yang dicontohkan dan disampaikan oleh Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam sebagaimana para Shahabat mengamalkannya.


07 september 2021

Violet Garden, Kranji Bekasi Barat

 Nasibmu Di Alam Kubur dan Akherat Bisa Dilihat Dari Hatimu

Al-Imam Ibnul Qoyyim rahimahullah berkata

حال العبد في القبر كحال القلب في الصدر، نعيماً وعذاباً، وسجناً وانطلاقاً، فإذا أردت أن تعرف حالك في قبرك، فانظر إلى حال قلبك في صدرك.

Keadaan seorang hamba dalam kuburnya, itu seperti keadaan hatinya yang ada dalam dada. Apakah mendapatkan nikmat ataukah adzab, apakah terpenjara ataukah terbebas, maka jika engkau ingin mengetahui keadaanmu di dalam kuburmu, maka lihatlah kepada keadaan hatimu dalam dadamu

فإذا كان قلبك ممتلئاً بشاشة وسكينة وطهارة، فهذا حالك في قبرك بإذن الله⁣

Maka jika hatimu dipenuhi oleh kebahagiaan, ketentraman dan kesucian (oleh cinta kepada Allah & taat kepada-Nya), maka inilah keadaanmu di dalam kuburmu dengan izin Allah, demikian pula sebaliknya

ولهذا تجد صاحب الطاعة وحسن الخلق والسماحة أكثر الناس طمأنينة

Oleh karena itu, engkau mendapati orang yang taat kepada Allah, berakhlak mulia dan memiliki sifat pemaaf itu adalah orang yang paling tentram & damai hidupnya

فالإيمان يُذهب الهموم، ويزيل الغموم، وهو قرة عين الموحدين، وسلوة العابدين.

Maka iman (cinta kepada Allah & taat kepada-Nya) itu akan menghilangkan kesedihan, melenyapkan kegalauan, dan iman adalah penyejuk hati orang-orang yang bertauhid dan pelipur lara ahli ibadah

⁣من أدام التسبيح انفرجت أساريره، ومن أدام الحمد تتابعت عليه الخيرات، ومن أدام الاستغفار فتحت له المغاليق

Barang siapa yang senantiasa bertasbih niscaya akan terbuka celah-celah kebahagiaan dalam hatinya, Dan barang siapa yang senantiasa bertahmid niscaya akan dilimpahkan kebaikan. Dan barang siapa yang senantiasa beristighfar niscaya akan terbuka untuknya berbagai macam kebuntuan.

[Ad-Daa'u wad-Dawaa' h. 187-188]⁣

selasa 07 september 2021

Violet Garden Kranji, Bekasi Barat

Senin, 09 Agustus 2021

Pengertian Da'wah


 



1.    Definisi dakwah

Mungkin ketika kita mendengar kata dakwah ini, tidaklah asing lagi dengan pengertiannya. Akan tetapi sudahkah kita mengenal lebih dalam mengenai dakwah tersebut.?

Menurut Muhammad Natsir: “Dakwah adalah usaha-usaha menyerukan dan menyampaikan kepada perorangan manusia dan seluruh umat manusia konsepsi islam tentang pandangan tentang tujuan hidup didunia ini, dan yang meliputi amar ma’ruf nahiy munkar dengan berbagai macam cara dan media yang diperbolehkan akhlak dan membimbing pengalamannya dalam kehidupan bermasyarakat dan kehidupan bernegara.

Menurut Syaikh Ali Mahfudz, seorang ulama mesir, dalam Hidayat Al-Mursyidin mendefinisikan dakwah ialah “Memotivasi manusia untuk berbuat kebajikan, mengikuti petunjuk, memerintahkan kebaikan dan mencegah kemungkaran agar mereka memperoleh kebahagiaan di dunia dan diakhirat.”

Menurut Drs. Samsul munir amin, M.A. mengatakan bahwa: “dakwah adalah suatu aktivitas yang dilakukan secara sadar dalam rangka menyampaikan pesan-pesan agama islam kepada orang lain agar mereka menerima ajaran islam dan menjalankannya dengan baik, dalam kehidupan individual maupun bermasyarakat untuk mencapai kebahagiaan manusia baik di dunia maupun di akhirat, dengan menggunakan berbagai media dan cara-cara tertentu.”

Sedangkan penulis disini dapat menyimpulkan dan berpandangan bahwa dakwah ialah suatu jalan yang ditempuh untuk mengajak atau mneyeru segolongan orang maupun individu untuk beriman kepada Allah dan mngerjakan kebaikan atas apa yang diperintahkannya dan menjauhu atau meninggalkan segala sesuatu yang dilarang dan diharamkannya, agar menjadi lebih baik dalam pengamalan sehari-harinya.

Dan dakwah ini bukanlah tugas seorang Ustadz saja, ataupun seorang mubaligh saaja, akan tetapi merupakan kewajiban setiap orang agar menyeru atau mengajak satu sama lain agar mengingatkan atau memperingati agar senantiasa mengajak terhadap yang ma’ruf dan mencegah dari perbuatan munkar, dikatakan bahwa orang-orang yang beruntung adalah orang-orang yang menegakan amar ma’ruf nahiy munkar.

Seperti yang terkandung dalam QS. Ali-imran ayat 104.

وَلۡتَكُن مِّنكُمۡ أُمَّةٞ يَدۡعُونَ إِلَى ٱلۡخَيۡرِ وَيَأۡمُرُونَ بِٱلۡمَعۡرُوفِ وَيَنۡهَوۡنَ عَنِ ٱلۡمُنكَرِۚ وَأُوْلَٰٓئِكَ هُمُ ٱلۡمُفۡلِحُونَ

“Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma'ruf dan mencegah dari yang munkar; merekalah orang-orang yang beruntung.”

Atau dalam ayat lain dikatakan bahwa umat yang terbaik adalah umat yang menyeru kepada kabaikan.

كُنتُمۡ خَيۡرَ أُمَّةٍ أُخۡرِجَتۡ لِلنَّاسِ تَأۡمُرُونَ بِٱلۡمَعۡرُوفِ وَتَنۡهَوۡنَ عَنِ ٱلۡمُنكَرِ وَتُؤۡمِنُونَ بِٱللَّهِۗ وَلَوۡ ءَامَنَ أَهۡلُ ٱلۡكِتَٰبِ لَكَانَ خَيۡرٗا لَّهُمۚ مِّنۡهُمُ ٱلۡمُؤۡمِنُونَ وَأَكۡثَرُهُمُ ٱلۡفَٰسِقُونَ

“Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang ma'ruf, dan mencegah dari yang munkar, dan beriman kepada Allah. Sekiranya Ahli Kitab beriman, tentulah itu lebih baik bagi mereka, di antara mereka ada yang beriman, dan kebanyakan mereka adalah orang-orang yang fasik.” (Qs. Ali imran ayat 110)

 Tambun, Bekasi 09/08/21

Cecep Nurhadi

[2] Samsul Munir Amin, Rekonstruksi pemikiran dakwah islam, Jakarta, Amzah, 2008, hlm. 8 

Label:

Minggu, 27 Juni 2021

sepuluh hal yang menyebabkan sifat al-laghwu

 

Ibnu Qoyyim Al Jauziyah mengatakan bahwa ada sepuluh hal yang menyebabkan sifat al-laghwu diantaranya:

 Pertama: memiliki ilmu namun tidak diamalkan.

Kedua: beramal namun tidak ikhlash dan tidak mengikuti tuntunan nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam.

Ketiga: memiliki harta namun enggan untuk menginfakkan. Harta tersebut tidak digunakan untuk hal yang bermanfaat di dunia dan juga tidak diutamakan untuk kepentingan akhirat.

Keempat: hati yang kosong dari cinta dan rindu pada Allah.

Kelima: badan yang lalai dari taat dan mengabdi pada Allah.

Keenam: cinta yang di dalamnya tidak ada ridho dari yang dicintai dan cinta yang tidak mau patuh pada perintah-Nya.

 Ketujuh: waktu yang tidak diisi dengan kebaikan dan pendekatan diri pada Allah.

 Kedelapan: pikiran yang selalu berputar pada hal yang tidak bermanfaat.

Kesembilan: pekerjaan yang tidak membuatmu semakin mengabdi pada Allah dan juga tidak memperbaiki urusan duniamu.

kesepuluh: rasa takut dan rasa harap pada makhluk yang dia sendiri berada pada genggaman Allah. Makhluk tersebut tidak dapat melepaskan bahaya dan mendatangkan manfaat pada dirinya, juga tidak dapat menghidupkan dan mematikan serta tidak dapat menghidupkan yang sudah mati.

Label:

10 amalan yang termasuk sifat al-laghwu

 Seorang ulama hadits terkemuka, Sofyan Tsauri, menyebut sepuluh amalan yang termasuk al-laghwu diantaranya yaitu:

a)         Orang yang berdoa untuk dirinya sendiri tapi tidak berdoa untuk kedua orang tua dan kaum Muslimin.

b)        Orang yang sering membaca Alquran tapi tidak membaca secara tertib sampai seratus ayat tiap-tiap hari.

c)         Laki-laki yang masuk masjid tapi tidak mengerjakan sholat tahiyatul masjid.

d)        Orang-orang yang melintasi pekuburan tapi tidak mengucapkan salam kepada para penghuninya dan tidak mendoakan keselamatan untuk mereka.

e)         Laki-laki yang masuk ke suatu kota pada hari Jumat tapi tidak mengerjakan sholat Jumat berjamaah.

f)         Orang yang kenyang sedangkan tetangganya kelaparan.

g)        Seseorang yang tinggal di suatu lingkungan bersama seorang ulama, namun ia tak menggunakan kesempatan tersebut untuk menambah ilmu pengetahuannya.

h)        Pemuda yang melewatkan masa mudanya tidak untuk menuntut ilmu dan meningkatkan budi pekerti.

i)          Dua orang pria yang bersahabat, tapi mereka tidak saling menanyakan keadaan masing-masing dan keluarganya.

j)          Orang yang mengundang tamu namun ia tidak melayani tamunya itu dengan baik. Itulah perbuatan yang merugi.

Namun, yang paling sia-sia adalah perbuatan orang-orang seperti yang disebut dalam surat Al-Kahfi (18) ayat 103-105:

قُلْ هَلْ نُنَبِّئُكُمْ بِالْأَخْسَرِينَ أَعْمَالًا الَّذِينَ ضَلَّ سَعْيُهُمْ فِي الْحَيَاةِ الدُّنْيَا وَهُمْ يَحْسَبُونَ أَنَّهُمْ يُحْسِنُونَ صُنْعًا أُولَٰئِكَ الَّذِينَ كَفَرُوا بِآيَاتِ رَبِّهِمْ وَلِقَائِهِ فَحَبِطَتْ أَعْمَالُهُمْ فَلَا نُقِيمُ لَهُمْ يَوْمَ الْقِيَامَةِ وَزْنًا

''Katakanlah: Maukah kamu, Kami beritahukan tentang orang-orang yang paling merugi perbuatannya? Yaitu orang-orang yang telah sia-sia perbuatannya dalam kehidupan dunia, sedangkan mereka menyangka telah berbuat sebaik-baiknya. Mereka itu adalah orang-orang yang kafir terhadap ayat-ayat Tuhan dan (kafir terhadap) perjumpaan dengan-Nya, maka terhapuslah amalan-amalan mereka, dan Kami tidak mengadakan penimbangan amal bagi mereka pada hari kiamat.”

Label:

Jumat, 18 Juni 2021

Latar belakang kesesatan syi’ah

         Bukan sedikit orang menulis buku tentang kesesatan syiah, perlu kita ketahui bahwa ada sebagian orang yang mengatakan bahwa syi’ah bukan islam, yang paling menarik dari golongan syia’ah ini adalah perayaan karbala atau yang dikenal dengan 10 asyuro, ditujukan untuk kecintaan mereka terhadap Husain Bin Ali Bin Abi Tholib Radhiallahu Anhuma Yaitu Cucu Dari Nabi Shalallahualahi Wasalam.

Kematian Husain merupakan penghianatan orang-orang syi’ah yang berada dikuffah pada waktu itu, pernyataan ini dilontarkan oleh Ali Zainal Abidin yang menjadi anak Husain itu sendiri, ia turut serta dalam peristiwa pembunuhan ayahnya Husain pada waktu itu ia berkata kepada orang-orang kuffah laki-laki dan perempuan yang meratapi dan mengoyak-ngoyak baju mereka sambil menangis, dalam keadaan sakit beliau dengan suara lemah berkata pada mereka “mereka ini menagisi kami, bukan tidak ada orang lain yang membunuh kami selain mereka”.?

Seorang ulama rujukan syi’ah mengemukakan tentang, “sekumpulan orang-orang syi’ah terkejut oleh satu suara ghaib maka berkatalah mereka, demi Tuhan,! Apa yang telah kita lakukan tidak pernah dilakukan oleh orang lain, kita telah membunuh penghulu pemuda ahli surga (husain) karena Ibnu Ziad anak haram itu, di sini mereka mengadakan janjisetia diantara sesama mereka untuk memberontak terhadap terhadap Ibnu Ziad tetapi tidak berguna apa-apa.

Sejarah tidak akan lupa dan tidak akan melupakan peranan Syits Bin Rab’i didalam pembunuhan Husain Radhiallahu Anhu dikarbala. Syits Bin Rab’i adalah seorang syi’ah tulen, juga pernah menjadi duta Ali Radiallahu Anhu didalam perang shiffin, dan senantiasa bersama Husain, dia juga yang menjemput Husain untuk mencetuskan pemberontakan terhadap pemerintah pimpinan Yazid tetapi apa yang dilakukannya.? Sejarah memaparkan bahwa dialah yang menepalai 4.000 orang bala tentara untuk menentang Husain dan dialah orang pertama turun dari kudanya untuk memenggal kepala Husain Radhiallahu Anhu.

Hikmah Dibalik Karbala

Dengan penjelasan sebelumnya, bahwa yang membunuh Husain radhiallahu ‘anhu adalah ‘Ubaidilahbin Ziyad yang berkolaborasi dengan syi’ah Husain di kuffah. Mereka adalah para penghianat para penghianat dan musuh bagi seluruh umat muslimin, bukan bagi Ahlus sunnah saja.

Dr. Imad Ali Abdus Sami’ dengan judul penghianatan-penghianatan syia’ah dan pengaruhnya terhadap kekalahan umat islam yang diterbitkan oleh pustaka Al-kautsar mengungkapkan, jika benar mereka cinta terhadap Ahlul Bait maka tentu mereka tidak akan memusuhi para sahabat Nabi dan Ahlus sunnah.

Dalam kitab riyadhus Shalihin, Imam An-Nawawi memuat suatu bab yang berjudul ‘ikramu Ahli Baiti Rasulullah wa Bayani fadhlihim (Memuliakan Ahlul Bait Dan Penjelasan Keutamaan Mereka). Keyakinan seperti inilah yang mencintai Ahlul Bait dan Sahabat Nabi yang pada akhirnya memuat seseorang mantan tokoh syi’ah yang bernama Abu Khalifah Ali bin Muhammad al-Qudhaibi kembali memeluk islam dan menulis salah satu kitab Rabihat Ash-shahabah wa Lam Akhsar Ala Bait (Beruntung Para Sahabat dan Tidak rugi Ahlul Bait).

Banyak bukti bahwa Ahlul Bait memiliki hubungan baik dengan Para Sahabat Nabi, tidak seperti yang digambarkan oleh orang-orang syi’ah yang menggambarkan kehinaan. Maka tidak heran jika akhirnya banyak mencela dan mengkafirkan para sahabat karena memang kacamata sejarah mereka sudah kotor terlebih dahulu.

Tujuan Perayaan Asyura Syi’ah 10 Muharam Pada Setiap Tahun

Perayaan asyura syi’ah 10 muharam pada setiap tahun, sejatinya adalah upaya menebarkan kedustaan di kalangan kaum muslimin untuk memelihara dan mendukung aqidah dan ajaran-ajaran serta pemahaman-pemahaman mereka yang menyimpang dan rapuh.

Melalui perayaan tersebut mereka hendak mengundang simpati kaum muslimin, seolah-olah penganut syi’ah adalah kaum yang terdzalimi dengan terbunuhnya cucu Nabi yaitu Husain dan berhak mendapatkan bantuan.

Pembelaan Dan Sikap Syi’ah Terhadap Asyura

Untuk memperkuat dan memotifasi upacara penghianatan tersebut ulama syi’ah merekayasa hadits-hadits palsu dengan memanipulasi nama Ahlul Bait dalam salah satu usahanya, diantara haditsnya:

ان من بكى على الحسين أوساكى غفرالله له ماتقدم من نسه وما تأحر  

“barang siapa yang menangis atau menangis-nangiskan dirinya atas kematian Husain, maka Allah akan mengampuni segala dosanya baik yang sudah dilakukan maupun yang akan dilakukan”

Syaikhul Islam ibn Taimiyyah mengenai peristiwa pembunuhan Husain Radhiallahu anhu.

v   Syetan membisikan kepada manusia agar membuat dua bid’ah, yaitu bid’ah bersedih dan berkabung pada hari asyura dengan memukul wajah dan berteriak, menangis, menyiksa diri dan sebagainya.

v   Hal tersebut menyebabkan mereka menghina terhadap kaum salaf, melaknat mereka, dan memasukan orang yang tidak berdosa kedalam kaum yang berdosa sehingga mereka mencela orang-orang As-Sabiquna Al-awalun (orang pertama masuk islam).

v   Di dalam upacara tersebut dibacakan sejarah peperangan yang kebanyakan dusta. Tujuan daripada upacara itu adalah untuk membuka pintu fitnah dan perpecahan antara umat.

Kesimpulan

v   Hendaknya kaum muslimin menjelaskan hakikat pembunuhan husain Radhiallahu anhu, siapa yang membunuhnya, siap yang mengkhianatinya, dan siapa pula yang beruntung atas kematiannya, selanjutnya mencegah seluruh umat islam untuk tidak ikut serta dalam perayaan asyura syiah, bahkan berupaya agar kegiatan tersebut agar tidak terwujud.

v   Sebagai bukti amar ma’ruf nahyi munkar yang menjadi kewajiban setiap muslim dan wujud nyata kecintaan kita terhadap Islam dan Ahlul Bait Nabi.

v   Memang benar Husain dan juga saudaranya Hasan Radhiallahu anhuma memiliki keutamaan seperti yang Nabi kabarkan, lantas tentu saja Nabi tidak memerintahkan untuk senantiasa berkabung meratapi kematiannya disetiap tahun.

v   Apalagi ritual seperti itu harus meratap memukul-mukul pipi, merobek-robek pakain dan bentuk ratapan lainnya yang menyelisihi apa yang diperintahkan oleh Nabi sendiri.

v   Nabi Sholallahualaihi wasalam bersabda, “bukan termasuk golongan kami, orang-orang yang menangis meratapi kematian dengan merobek-robek pakaian, memukul-mukul pipi dan berdo’a dengan do’a jahiliyyah”. (HR. Bukhari no.1294).



Cecep Nurhadi
Tambun, 19 juni 2021

[1] Al-ihtijaj karya at thabarsi, hal 156

[2] Jilaau al-uyun, hal 430

[3] Jilaau al-uyun dan khulashatu al-mashaaib, hal 37

[4] Asy-syi’ah wa at-tashhih ash-shara’ baina asy-syi’ah wa at-tasyayu’ halm. 93

[5] Minhaj As-Sunnah An-Nabawiyah, II, halm. 322-333

Label: