Berkawan Dengan Orang Sholeh
Bersahabat
dengan orang sholeh dan duduk bersamanya, serta merenungi jalan hidup mereka
maka akan memompa keimanan dan ketakwaan seorang hamba dan menjadikan seseorang
ikut terbawa dalam kesholehannya, maka disitulah seorang hamba meningkat drajat
kesempurnaanya.kawan surga
Oleh karena itu Allah subhanahu wata’ala memerintahkan kita unrtuk senantiasa berkawan dan bersahabat dengan orang-orang sholeh, jujur, takwa serta antusias untuk beribadah kepada Allah Subhanahu Wata’ala. Serta komitmen selalu bersma mereka. Allah berfirman:
Hai orang-orang yang beriman bertakwalah kepada Allah, dan
hendaklah kamu bersama orang-orang yang benar. (At-Taubah ayat 119).
÷É9ô¹$#ur y7|¡øÿtR yìtB tûïÏ%©!$# cqããôt Næhu Ío4rytóø9$$Î ÄcÓÅ´yèø9$#ur tbrßÌã ¼çmygô_ur (
Dan Bersabarlah kamu bersama-sama dengan orang-orang yang menyeru
Tuhannya di pagi dan senja hari dengan mengharap wajahnya (keridhaan-Nya).(Al-Kahfi ayat 28)
Semua pertemanan dan persahabatan yang mana ikatan tersebut tidak
beratas nama Allah, Iman dan Agama, maka hanya akan mengakibatkan permusuhan
dan kehancuran di hari kiamat kelak, Allah berfirman:
âäHxÅzF{$# ¥Í´tBöqt óOßgàÒ÷èt CÙ÷èt7Ï9 <rßtã wÎ) úüÉ)FßJø9$# ÇÏÐÈ
Teman-teman akrab pada hari itu sebagiannya menjadi musuh bagi
sebagian yang lain kecuali orang-orang yang bertakwa. (Az-zuhruf ayat 67)
Betapa besar kerugian dan penyesalan orang orang yang senantiasa
bersama dan membersamai kawan yang buruk dan duduk membersamainya, karena
mereka hanya menjadi sebab kerusakan dan menjauhkan kita dari jalan keimanan
kdan ketakwaan kepada Allah Subhanahu wata’ala. Karena sudah menjadi fitrah manusia selalu
membutuhkan kawan, senang ketika bertemu dengannya dan mesra ketika berkumpul
duduk bersama mereka, maka disinilah penting bagi kita untuk memilih dan
memilah untuk menjadikan seseorang kawan kita, karena kawan akan memberikan pengaruh
yang sangat besar bagi kita.
Oleh karena itu rosulluloh telah mengarahkan kita agar senantiasa
memilih dan memilah kawan dalam beberapa hadits, salasatunya Ia menerangkan
bahwa perumpamaan kawan yang sholeh dan kawan yang belum sholeh bagaikan
tukang minyak wangi dan pandai besi, hadits ini diriwayatkan oleh Bukhori
dan muslim. Ketika kita berkawan dengan tukang minyak wangi akan ada kalanya
kita mendapat wanginya dengan cara mencoba, membeli bahkan ia bisa saja
memberikannya untuk kita, sedangkan seorang pandai besi kita hanya bisa
mendapat bau asapnya, atau terkena percikan arangya yang membuat noda pada
pakaiannya.
Ketika kita berkawan dengan kawan yang sholeh kita bisa mendapat
kebaikan, nasihat, bimbingan bahkan ilmu darinya itulah yang diumpamakan minyak
wangi tadi, walaupun kita tidak berbuat baik atu menjadi sholeh sepertinya maka
kita akan terbawa kabar baik karena kita berkawan dengannya, sedangkan ketika
kita berkawan dengan orang jahat atau kawan yang tidak sholeh, kita tidak akan
mendapat kebaikan darinya ataupun ilmu bahkan bimbingan darinya yang ada kita
yang mendakwahinya, atau bisa jadi kita mendapat keburukan getah darinya umpama
kita berkawan dengan seorang pencuri maka kita sebagai kawan akan terbawa
tercemar buruknya nama baiknya bisa saja orang orang menganggap kita pencuri
juga karena kita kawan darinya, yang
lebih parah bukan hanya anggapan orang tetapi kita benar benar terbawa dalam
keburukan dan kesesatan yang membakar keimanan kita karena dibawa oleh kawan
kita tadi.
Dari hadits yang diriwayatkan Abu Daud dan Imam Ahmad, Rosulluloh
bersabda:
الرجل على دين
خليله فلينظر احدكم من يخالل
“pria itu cendrung terpengaruh pada agama
sahabatnya (orang yang dikasihi) maka perhatikan siapa yang menjadi kawannya.
Pengaruh Bersahabat Dengan Orang Sholeh Dalam Aspek Penyucian Jiwa
1.
Cinta karena Allah
Persahabatan
dengan orang-orang sholeh adalah harga yang sangat berharga dan istimewa, cinta
yang murni kepada Allah merupakan jalan menuju surga. Seseorang tidak akan
mendapatkan cinta yang benar kecuali berkawan dan bersahabat dengan orang-orang
sholeh, karena persahabatan akan menghasilkan buah persatuan yang apabila
persatuan tersebut diperdalami maka akan memperkuat cinta kepada Allah dan
menghasilkan manisnya iman.
Rosululloh
solalohualaihi wasalam bersabda: “ada tiga hal barang siapa yang
memilikinya maka akan mendapatkan manisnya iman, 1). Jika Allah dan Rasullny
alebih dicintai daripada yang lain 2). jika ia mencintai seseorang karena Allah
3). Ia membenci kembalipada kekufuran setelah diselamatkan oleh Allah
daripadanya, seperti kebenciannya jika ia dilemparkan kedalam neraka.
Bahkan dalam hadits lain dijelaskan bahwa seorang yang mencintai seseorang
karena Allah maka akan mendapatkan cinta dari Allah dan akan mendapat naungan
dihari yang tidak ada naungan kecuali naungan Allah.
2.
Saling menasihati dan saling berpesan
ÎóÇyèø9$#ur ÇÊÈ ¨bÎ) z`»|¡SM}$# Å"s9 Aô£äz ÇËÈ wÎ) tûïÏ%©!$# (#qãZtB#uä (#qè=ÏJtãur ÏM»ysÎ=»¢Á9$# (#öq|¹#uqs?ur Èd,ysø9$$Î (#öq|¹#uqs?ur Îö9¢Á9$$Î ÇÌÈ
Demi masa, Sesungguhnya manusia itu
benar-benar dalam kerugian, Kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan
amal saleh dan nasehat menasehati supaya mentaati kebenaran dan nasehat
menasehati supaya menetapi kesabaran.(Al-Ashr ayat 1-3)
Keuntungan
bagi setiap muslim adalah jika ia memiliki sahabta yang senantiasa berpesan dan
menasihati dalam kebaikan dalam meningkatkan keimanan dan ketakwaan kepada
Allah Subhanahuwataa’ala dan didalam kandungan ayat diatas sesungguhnya
manusia berada dalam kerugian kecuali orang-orang yang beriman, beramal sholeh,
serta saling menasihati dalam kebaikan, menasihati untuk bersabar atas semua
kesulitan dan musibah. Karena jelas sesungguhnya manusia itu tidak pernah lepas
dari kehilafan, kesalahan dan keburukan yang sering tidak sadari oleh dirinya
sendiri, karena ia menyukainya atauia terbiasa mengerjakannya atau ia tidak
mengetahui dampak bahayanya.
Ketika
tidak ada kawan dan sahabat sholeh yang senantiasa menasihatinya dalam
keabaikan dan membingbingnya menuju ketaatan, maka jiwanya mungkin terbengkalai
melakukan dosa, dan akhirnya berada dalam mode nyaman lama kelamaan menyimpang
dan akhirnya bisa saja binasa. Rosululloh bersabda: “seorang muslim itu
adalah cermin bagi saudaranya, mereka adalah saudara, ia akan menghentikan
kesusahannya dan menjaga daribelakangnya”.
Ibn
taimiyah berkata: “seorang muslim itu seperti dua tangan yang saling mencuci”
kotoran itu tidak akan bersih kecuali dengan dicuci dengan cara halus maupun
harus dengan cara kasar. Namun hal itu harus dilakukan untuk membersihkan dan
menghaluskannya.
3.
Suri tauladan yang baik
Mengambil
teladan yang baik merupakan hal yang dibutuhkab oleg seorang muslim dengan
keteladanan itu akan menuntunnya kejalan yang baik menuju akhirat dan
keteladanan ini tidak akan didapat kecuali dengan adanya persahabatan dengan
orang sholeh, bertakwa dan berilmu.dan didalam islam telah ada suri tauladan
sebagai barometernya yaitu Rosulullah sebaik-baiknya suri tauladan yang memberi
petunjuk denagn benar dari segi perbuatan, aspek kehidupannya, kondisi dan
prilakunya semuanya telah ia contohkan Allah subhanahuwata’ala berfirman:
ôs)©9 tb%x. öNä3s9 Îû ÉAqßu «!$# îouqóé& ×puZ|¡ym `yJÏj9 tb%x. (#qã_öt ©!$# tPöquø9$#ur tÅzFy$# tx.sur ©!$# #ZÏVx. ÇËÊÈ
Sesungguhnya Telah ada pada (diri) Rasulullah
itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat)
Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut dan mengingat Allah.(Al-Ahzaab ayat 21)
Rosululloh telah menjelaskan manfaat dan pentingnya duduk dan
bersahabat dengan orang sholeh. Dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Ibn
Abbas r.a “Wahai Rosululloh dengan siapa yang palik baik kami duduk?” Beliau
menjawab: “Dengan orang-orang yang pandangannya mengingatkan kalian kepada
Allah, kata-kata yang diucapkan darinya menambahkan ilmu bagi kalian, dan
perbuatan mereka mengingatkan kalian kepada akhirat.”
Keteladanan
yang baik merupakan pengaruh yang besar
dalam penyucian jiwa, sarana penting dalam pendidilan dan akhlak, ketika kita
memiliki teladan yang buruk merupakan jalan menuju kehancuran dan kerusakan.
Allah subhanahuwata’ala
berfirman
ôs% ôMtR%x. öNä3s9 îouqóé& ×puZ|¡ym þÎû zOÏdºtö/Î) tûïÏ%©!$#ur ÿ¼çmyètB
Sesungguhnya Telah ada suri tauladan yang baik
bagimu pada Ibrahim dan orang-orang yang bersamanya...(Al-Mumtahanah ayat 4).
ôs)s9 tb%x. ö/ä3s9 öNÍkÏù îouqóé& ×puZ|¡ym `yJÏj9 tb%x. (#qã_öt ©!$# tPöquø9$#ur tÅzFy$# 4
Sesungguhnya
pada mereka itu (Ibrahim dan umatnya) ada teladan yang baik bagimu; (yaitu)
bagi orang-orang yang mengharap (pahala) Allah dan (keselamatan pada) hari
kemudian (kiamat).... (Al-Mumtahanah
ayat 6).
Label: Tazkiyatun Nafs
0 Komentar:
Posting Komentar
Berlangganan Posting Komentar [Atom]
<< Beranda