Jumat, 15 Januari 2021

ضعف أو تلاشى الإلتزام

 

ضعف أو تلاشى الإلتزام

(Lemah Dan Hilangnya Komitmen)

Oleh  : Cecep Nurhadi

Makna Lemah Dan Hilangnya Komitmen

(مفهم ضعف أو تلاشى الالتزام)

Memegang dengan kuat (al-istimsak), atau memeluk (al i’tihaq), kalimat al-Iltinjam maknanya memegang dengan kuat, memeluk atau menempel padanya. Makna dha’fu aw talasyi al-iltijam secara etimologi adalah sikap lalai atau sama sekali tidak berpegang teguh atau melekatnya diri terhadap sesuatu yang pernah ia ikrarkan, tidak memenuhi janji yang diucapkannya.

Fenomena Lemah Dan Hilangnya Komitmen 

(مظاهر ضعف أو تلاشى الالتزام)

v Tidak adanya kepastian dalam ucapan dan janjinya.

v Selalu mengekspos sesuatu tanpa didukung oleh kejelasan dan keakuratan sumbernya.

v Berlaku fujur (curang) dalam permusuhan atau pertikayan, tidak memelihara adab-adab dalam perselisihan.

v Memberi tanggapan dalam isu-isu atau berita hasutan.

v Tidak taat atau tunduk kecuali terhadap apa yang disukainya.

v Dalam lingkungan keluarga, tidak berusaha sampai pada tinggkat yang diharapkan.

v Tidak menjaga adab dan prilaku yang baik dalam masyarakat.

v Tidak berkorban dengan harta maupun jiwanya, ataupu tidak dengan keduanya.

v Tidak serius atau tidak disiplin dalam hal gerakan maupun hal lainnya.

v Lalainya jiwa dari konsep penyucian jiwa.

v Terburu-buru dalam pertolongan, tergesa-gesa, tidak tenang, tidak perhatian dan tidak waspada.

v Berijtihad terhadap sesuatu yang tidak ada ruang ijtihad didalamnya.

v Tidak kuat terhadap kenikmatan dunia, juga ketika mendapat ujian dan kesulitan.

v Menghancurkan hak-hak ukhuwah.

v Ikut campur terhadap suatu urusan yang bukan urusannya.

Sebab Sebab Lemah Dan Hilangnya Komitmen 

(أسباب ضعف أو تلاشى الالتزام)

1.      Tidak memahami kadar cakupan dan dimensi sikap iltijam, akibatnya, dan sikap memusuhi sikap tersebut. Allah Subhanahu Wata’ala berfiman:

بَلۡ كَذَّبُواْ بِمَا لَمۡ يُحِيطُواْ بِعِلۡمِهِۦ وَلَمَّا يَأۡتِهِمۡ تَأۡوِيلُه

Bahkan yang sebenarnya, mereka mendustakan apa yang mereka belum mengetahuinya dengan sempurna padahal belum datang kepada mereka penjelasannya . . . (Yunus ayat 39)

2.      Jika seseorang menjalin hubungan dengan orang-orang yang lemah dalam al-iltijam.

3.      Lemahnya iman

Didalam hadits dikatakan tidaklah seorang yang berbuat zina dalam keadaan tidak beriman, karena orang yg memiliki iman tidak mungkin melakukan zina, begitupula seorang pencuri, tidak mungkin melakukan hal tercelaketika ada iman didalam dirinya. Iman diibaratkan baju yang lama kelamaan akan usang dan lusuh, maka harus ada pembaruan maka seperti itulah iman.

4.      Ujian-ujian dan kesulitan

5.      Bsnysknya beban dan panjangnya jalan dakwah

6.      Pemantauan dari orang lain.

7.      Terlalu mencintai kenikmatan kehidupan duniawi baik berupa harta benda, anak, gelar maupun pekerjaan, jabatan dan hal lainnya, mengakibatkan hilangnya komitmen Allah Subhanahu Wata’ala berfirman:

مَّا جَعَلَ ٱللَّهُ لِرَجُلٖ مِّن قَلۡبَيۡنِ فِي جَوۡفِهِ

Allah sekali-kali tidak menjadikan bagi seseorang dua buah hati dalam rongganya . . . (Al-Ahzab ayat 4).

Dampak Buruk Dari Lemanya Dan Hilangnya Komitmen

Terhadap diri sendiri

v  Sirnanya nilai-nilai ibadah yang hakiki

v  Hilangnya kepercayaan manusia

v  Keresahan jiwa

v  Dijauhkan dari pahala atau terhalangnya dari ganjaran

Terhadap amal islami

v  Amal sulit untuk berkembang

v  Sedkit bahkan tidak adanya penolong atau pendukung

v  Memberikan peluang terhadap musuh Allah untuk melecehkan Islam

v  Tidak mendapat pertolongan robbani

Cara Atau Kiat Kiat Mengobati Lemahnya Komitmen

Ø  Mengetahui dengan akal dan hati mengenai komitmen

Ø  Menjalin hubungan dengan orang-orang yang bagus kudwahnya

Ø  Memelihara iman dengan baik

Ø  Memahami hakikat kehidupan di dunia dan diakhirat

Ø  Mecari jalan hijrah kepada Allah subhanahu wata’ala

Ø  Menyesuaikan kemampuan dalam beribadah

Ø  Mewaspadai godaan dan bisikan syaitan

Ø  Menjaga komitmen dengan masyarakat

Ø  Memohon pertolongan terhadap Allah Subhanahu wata’ala

Ø  Muhasabah

Ø  Berbaik daalam bermuamalah terhadap orang tua

Ø  Senatiasa hidup dibawah naungan risalah Rasulallah


muraji:

- Penyebab gagalnya dakwah sayid Dr. M. Nuh

- kitab Al- Aafat Alathariq

Label:

Rabu, 13 Januari 2021

DA’I DAN PROBLEMATIKA KEHIDUPAN


Ketika datangnya sebuah promlematika kehidupan tidak sedikit orang yang tidak dapat memecahkan promlemnya sendiri, banyak sebagian orang yang terkadang mencurahkan preomlemnya terhadap kawan dekat, sahabat, maupun orang tua. Meskipun ketika problem di curahkan kepada orang lain tidak berakhir dengan adanya solusi, akan tetapi ketika usai di curahkan, hati terasa lebih lega dan otakpun terasa ringan, diantaranya saya sendiri ketika mengalami problem.

Banyak cara untuk melepas beban pikiran ataupun problem yang menghampiri, ada yang melepas beban pikiran dan hatinya dengan cara mencurahkan semua unek-uneknya terhadap kawan, sahabat, dan orang tua yang terpilih untuk menerima curahannya. Dan ada juga yang melepas problem atau isi hatinya dengan mencurahkan diatas kertas, yaitu dengan membuat sebuah karya yang berbentuk tulisan atau sebuah karya yang bagus. Dan tidak sedikit orang yang awalnya mendapat problem pada akhirnya menghasilkan sebuah karya yang bernilai dan berkualitas. Ada juga yang mencurahkan problemnya dengan mengultuskan semua isi hatinya diatas gadget yaitu dengan menuliskan disebuah media seperti facebok, Whatsapp, Instagram dan akun sosial media lainnya.

Semua orang mempunyai kebiasaan yang berbeda-beda bukan, Bahkan ada yang memecahkan problemnya sendirian dan mengultuskan dengan cara berserah diri kepada sang khaliq, dengan menempati satu pertiga malam (Qiyamul lail) dan berdoa misalnya, dengan mendekatkan diri kepada Allah akan lebih bermanfaat bahkan banyak jalan keluar yang Allah berikan ketika kita mendapati sebuah problem,

وَلَنَبۡلُوَنَّكُم بِشَيۡءٖ مِّنَ ٱلۡخَوۡفِ وَٱلۡجُوعِ وَنَقۡصٖ مِّنَ ٱلۡأَمۡوَٰلِ وَٱلۡأَنفُسِ وَٱلثَّمَرَٰتِۗ وَبَشِّرِ ٱلصَّٰبِرِينَ

“Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar.” (Q.S. Al-Baqarah: 155)

Dengan menyimak salah satu ayat dari kitab suci Al-Qur'an bahwa memang sudah menjadi hal yang lumrah bahwa setiap makhluk apalagi manusia pasti dihiasi dengan permasalahan dan ujian.

Bahkan dalam ayat yang lain kita dapat mengambil nilai positif nya bahwa kita di uji diberikan permasalah, semata-mata untuk meningkatkan keimanan dan ketakwaan kita terhadap siapa yng menciptakan kita, gambaran kecilnya ialah ketika seorang anak belajar dibangku sekolah ada kalanya yang dinamakan Ujian akhir semester, ketika si anak ini lulus dan dapat menjawab soal yang diberikan oleh gurunya dan bahkan mendapati nilai baik, maka ia akan dinyatakan lulus dan dapat menempati tempat duduk dikelas yang baru. Sama halnya kita yang mendapati problem atau masalah yang diberikan oleh Allah

Dan tidak berakhir disitu, bahkan si anak yang telah lulus dikelas atau semester sebelumnya, maka dia harus melanjutkan jenjang pembelajaran dikelas atau disemester berikutnya, bahkan dengan soal yang lebih menantang lagi.

Allah tidak membebankan seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya. (Al- Baqarah: 286)

Yang harus kita pahami bahwa, setiap hidup pasti ada problem, karena pada hakikatnya hidup adalah problem. Akan tetapi sejauh mana kita menyelesaikan dan memecahkan problem tersebut.

Allah itu maha penyayang dan pengasih, Dia tidak akan menurunkan berbagai permasalahan kepada kita, kecuali disesuaikan dengan kesanggupan kita, maka tugas kita adalah tidak menyerah begitu saja dengan masalah yang sedang dihadapi.

إِنَّ مَعَ ٱلۡعُسۡرِ يُسۡرٗا

Sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan (Al- Insyirah: 6)

Bahkan ayat ini diulang hingga dua kali, yang artinya bahwa di balik setiap permasalahan itu selalu diikuti oleh solusinya. Tak hanya satu, namun banyak jalannya keluarnya banyak solusi yang diberikan oleh Allah untuk setiap peroblemnya. Gambaran kecilnya setiap tukang penjual kunci gembok dapat membuat gembok dengan kuncinya, tidak mungkin tidak dengan kuncinya, karena bagaimana mungkin gembok itu bisa dipakai dan di buka tanpa ada kuncinya, itulah kenapa Allah memberikan masalah pasti dengan solusinya. Hikmahnya ialah sejauh mana kesabaran kita dalam menjalani permasalahan kehidupan ini.

Dalam permasalahan jodoh pun, Al-quran memberikan keyakinan bahwa setiap manusia itu telah diberikan jodohnya, dan disesuaikan dengan dirinya sendiri, apabila dia baik, maka dia pun akan mendapatkan pasangan yang baik pula.

"Sedangkan perempuan yang baik untuk laki-laki yang baik, dan laki-laki yang baik untuk perempuan-perempuan yang baik pula." (An-Nuur ayat 26).

Banyak kata-kata para ulama bahkan dalam hadits pun dikatakan bahwa jodoh itu merupakan atau di ibaratkan sebuah cermin, yaitu kebalikan dari kita sendiri, pada hakikatnya ketika kita sebagai kaum adam merupakan laki-laki yang baik, dan sholeh maka jodoh yang Allah janjikan kepada kita merupakan pasangan yang baik pula.

Pertanyaan nya? ada kah pasangan hidup yang tidak sesuai dengan keinginan hati kita, bahkan jauh dari perkiraan kita, jangan salah karena rencana Allah itu lebih baik dari perencanaan seorang hambanya.

وَعَسَىٰٓ أَن تُحِبُّواْ شَيۡ‍ٔٗا وَهُوَ شَرّٞ لَّكُمۡۚ وَٱللَّهُ يَعۡلَمُ وَأَنتُمۡ لَا تَعۡلَمُونَ

“… Boleh jadi kamu tidak menyenangi sesuatu, padahal itu baik bagimu. Dan boleh jadi kamu menyukai sesuatu, padahal itu tidak baik bagimu. Allah mengetahui sedang kamu tidak mengetahui sesuatu.” (Al-Baqarah: 216)

Kesimpulanya adalah ketika kita mendapati sebuah problem, maka haruslah memilih kebiasaan yang baik untuk memecahkan permasalah, bukan malah menghindar, apalagi lari dari permasalahan karena itu bukan salah satu jalan keluar dari permasalaha yang ada hanya akan menambah masalah baru.

Sebagai seorang mahkluk yang diciptakan dari sari pati tanah, terkadang kita tak memahami jalan yang Tuhan berikan dalam hidup ini. Namun satu hal yang harus kita pahami adalah bahwa Allah tahu yang terbaik untuk kita sebagai umatnya.

Maka yang harus kita lakukan dalam setiap langkah kehidupan kita adalah dengan mensyukuri segala nikmat yang Allah berikan kepada kita, perlu kita sadari bahwa ada ayat yang sampai 31 kali diulang-ulang didalam satu surat di dalam Al-Qu'an yaitu dalam surah Ar-rahman yang berbunyi

فَبِأَيِّ ءَالَآءِ رَبِّكُمَا تُكَذِّبَانِ

"Maka nikmat Tuhanmu manakah yang kamu dustakan?"

Itu merupakan sebuah teguran bagi kita untuk senantiasa bersyukur atas segala sesuatu yang diberikan bukan mengeluhkan hanyakarena satu permasalahan dan melupakan nikmat Allah yang telah diberikan.

Meskipun kita berada dalam fase kesulitan, selalu ada hal yang bisa untuk kita syukuri dalam hidup ini, sekecil apapun itu, maka Syukurilah karena di sana kita akan menemukan kebahagiaan dan ketenangan. Tidak ada permasalahan dalam hidup yang tidak lain jalan keluar dan solusinya berada di dalam Al-Quran, maka sejauh mana kita membaca, memahami, menelaah dan menghayati kandungan dari Al-Quran. Maka disitulah berbagai jawaban dari permasalahan akan ditemukan.

Imam - Ibnu Qayyim Al Jauziyyah berkata, “Dunia ini ibarat bayangan. Kalau kau berusaha menangkapnya, ia akan lari, tapi kalau kau membelakanginya, ia tak punya pilihan selain mengikutimu.” Dalam menghadapi masalah atau peroblem, kita sebaiknya tetap berserah diri kepada Allah diiringi usaha yang tak mengenal menyerah untuk menyelesaikannya.

Selain itu, kita dapat membaca kata-kata motivasi tentang kesabaran, yang bisa memberi kita dorongan positif untuk menjalani hidup dan menyelesaikan masalah dengan baik. Diantarnya dengan mempelajari dan membaca kitab-kitab karangan para ulama, membawakan faidah didalamnya, Ibnu Taimiyah mengatakan dalam karangannya, "Petunjuk tidak bisa dicapai kecuali dengan pengetahuan, dan arah tujuan yang benar tidak bisa dituju kecuali dengan kesabaran".

Maka dari itu sikap yang harus diterapkan dalm diri kita yang lebih utama ialah rasa syukur kita terhadap berbagai nikmat yang telah diberikan, dan bersabar atas ujian yang ditimpakan terhadap diri kita.

Imam Ibnu Qayyim mengatakan Yang dinamakan bersyukur dan bersabar ialah, "Kesabaran itu adalah ketika hati tidak marah terhadap apa yang sudah ditakdirkan terjadi dan mulut tidak mengeluh".

Label:

Senin, 11 Januari 2021

ISTRI SHALIHAH DAMBAAN HATI

 

ISTRI SHALIHAH DAMBAAN HATI

Setiap manusia telah Allah tentukan nasib, jodoh, harta, tahta, pangkat, dan drajatnya sebagaiman firmannya, “Dan tidaklah patut bagi laki-laki yang mukmin dan tidak (pula) bagi perempuan yang mukmin, apabila Allah dan Rasul-Nya telah menetapkan suatu ketetapan, akan ada bagi mereka pilihan (yang lain) tentang urusan mereka. Dan barangsiapa mendurhakai Allah dan Rasul-Nya maka sungguhlah dia telah sesat, sesat yang nyata.” (Qs. Al-Ahzaab ayat 33).

Seorang mukmin pasti menginginkan dan senantiasa berharap yang terbaik, baik bagi dirinya maupun keluarganya, begitupula seorang remaja yang belum menikah dan beragama islam pasti ingin mendapatkan seorang istri yang cantik dan shalehah, begitupula sebaliknya para pemudi pun ingin menikasi seorang laki-laki yang baik, shalaih dan bertanggung jawab bagi keluarga.

Bahkan disetiap kalangan remaja pasti menginginkan itu, akan tetapi cantik/tampan bukan syarat yang paling utama, melainkan percuma ketika seseorang memiliki wajah tampan/cantik akan teteapi tidak memiliki akhlaq dan budi pekerti yang baik. Melainkan jodoh dalam pernikahan adalah ketetapan Allah Subhanahu Wata’ala dan jodoh itu merupakan ibarat cermin, firman Allah,

ٱلۡخَبِيثَٰتُ لِلۡخَبِيثِينَ وَٱلۡخَبِيثُونَ لِلۡخَبِيثَٰتِۖ وَٱلطَّيِّبَٰتُ لِلطَّيِّبِينَ وَٱلطَّيِّبُونَ لِلطَّيِّبَٰتِۚ أُوْلَٰٓئِكَ مُبَرَّءُونَ مِمَّا يَقُولُونَۖ لَهُم مَّغۡفِرَةٞ وَرِزۡقٞ كَرِيمٞ

“Wanita-wanita yang keji adalah untuk laki-laki yang keji, dan laki-laki yang keji adalah buat wanita-wanita yang keji (pula), dan wanita-wanita yang baik adalah untuk laki-laki yang baik dan laki-laki yang baik adalah untuk wanita-wanita yang baik (pula). Mereka (yang dituduh) itu bersih dari apa yang dituduhkan oleh mereka (yang menuduh itu). Bagi mereka ampunan dan rezeki yang mulia (surga).” (Qs. An-Nur ayat 26).

Maka dari itu kita harus memiliki kecerdasan untuk memilih dan mencari pasangan hidup yang baik akhlaknya, baik dalam beragamanya (ibadahnya kepada Allah Subhanahu Wataala), islam telah mengajrkan dan me ngkabarkan akan hal ini dengan hadits Nabi yang sangat masyhur dan terkenal yaitu “perempuan dinikahi atas empat perkara, karena hartanya, karena keturunannya, karena kecantikannya, atau karena agamanya, pilihlah berdasarkan agamanya agar kamu selamat.” (HR. Bukhari dan Muslim).  

Cecep Nurhadi

Bandung Barat, 13 Januari 2021

Label:

SIKAP DA’I TERHADAP PENGHINAAN NABI MUHAMMAD ﷺ

 

SIKAP DA’I TERHADAP PENGHINAAN NABI MUHAMMAD

(Oleh Cecep Nurhadi)

Ikhwah fillah yang dirahmati Allah Subhanahu Wata’ala beberapa pekan kebelakang begitu ramai sekali di sosial dan berbagai media lainnya, mengenai presiden prancis yang melontarkan sebuah ucapan yang tidak enak di dengar dikalangan umat manusia pada umumnya dan dikalangan kaum muslimin pada khususnya, yaitu mengucapkan penghinaan atau pelecehan terhadap Nabi Muhammad sebagaimana dalam beberapa cuplikan vidio upacara pada saat itu presiden prancis yang bernama Emmanuel Macron, yang pertama mengatakan bahwa “orang islam perancis harus menyesuaikan hidup di negara prancis, juga mengatakan islam merupakan agama yang kerisis diseluruh dunia.”

Emmanuel macron juga menggambarkan Nabi Muhammad kartun atau karikatur dengan penilaian buruk, kemudian dari situlah muncul kontroversi diprancis, yang diawawali oleh seorang guru samuel faty yang mengajar menggunakan kartun terbitan charlie hebdo tahun 2015, tindakan ini menjadi banyak penilaian dan protes dari komunitas dan akhirnya faty ini dibunuh dengan cara dipenggal kepalanya. Dia menilai ketika seorang islam buruk maka dia mnyimpulkan semuanya buruk, padahal tidak semua orang perancis sama seperti itu, dan tidak semua umat islam buruk semuanya. Pernyataan presiden prancis ini menimbulkan gelombang kritikan dan protes diberbagai negara seperti Irak, Palestina, Libya, Suriyah dan Arab Saudi.

Maka bagaimana penilaian dan tanggapan kita sebagai aktivis da’wah mengenai kejadian seperti ini, seorang yang berakal sehat harusnya dapat berpikir dengan baik bahwa apa yang diakatana Emmanuel Macron adalah kesalahan yang fatal, terkait anggapan satu orang islam buruk maka semuanya buruk, maka Ust. Adi Hidayat menanggapi hal ini dengan mengibaratkan sebuah peci. “Jika ada satu peci yangtidak muat ukurannya di kepala seseorang maka jangan salahkan peci ataupun kepalanya, peci tidak berkualitas buruk hanya karta karena tidak cocok dengan ukuran kepala seseorang ini, bisa jadi peci ini cocok dengan ukuran kepala yang lain, dan ketika calon pemakai tidak cocok hanya karena ukurannya tidak usah menyalahkan peci dan mencela calon pemakai, cukup mencari peci lain yang cocok dengan ukuran kepalanya.”

Kemudian tanggapan Ust. Felix Siauw juga menanggapi hal ini di akun instagramnya, “kaum muslimin tidak pernah mencari musuh, tapi tidak akan lari ketika ditantang musuh, mungkin tidak hari ini prancis akan melihat jawabannya, tetapi disuatu hari mereka akan merasakannya. Tak ada satupun yang berakhir dengan akibat. Prancis sudah mematik sebabnya.”

Ketika kita mengaku umat muslim, umat Nabi Muhammad yang senantiasa mengikuti dan meneladani sunnah-sunnahnya maka bentuk kecintaan kita terhadapnya maka kita harus membela atas plecehan dan berbagai penghinaan lainnya. Sesuai dengan hadits Nabi Muhammad

مَنْ رَأَى مِنْكُمْ مُنْكَرًا فَلْيُغَيِّرْهُ بِيَدِهِ، فَإِنْ لَمْ يَسْتَطِعْ فَبِلِسَانِهِ، فَإِنْ لَمْ يَسْتَطِعْ فَبِقَلْبِهِ، وَذَلِكَ أَضْعَفُ الْإِيمَانِ

“Baranng siapa diantara kalian melihat kemunkaran, hendaklah ia mengubahnya dengan tangannya, jika tidak sanggup maka dengan lisannya, Jika tidak sanggup maka dengan hatinya, dan itulah selemah-lemahnya iman.” (HR. Muslim).

Seorang aktivis da’wah (Ust. Dr. Erwandi Tarmidzi) berkata: “ketika ada orang lain yang menghiana, melecehkan orang tua kalian apakah kalian rela.? Dan kemudian orang yang menghina dan melecehkan tadi menjual suatu barang kepada anda apakah anda mau membelinya.? Ketika anda membelinya berati ada yang salah dengan hati nurani anda.” Maka kita seorang aktivis da’wah, mahasiswa islami dan umumnya umat islam harus senantiasa menegakan amar ma’ruf nahiy munkar dimanapun kapanpun dan dalam keadaan apapun, karena di indonesia ini banyak sebenarnya orang yang pintar, mahir dalam agama dan dalam bidang lainnya akan tetapi kurangnya ruh jihad untuk membantah berbagai kebatilan dan kemungkaran, atau bisa dikatakan sedikitnya orang yang berani menegur ketika melihat kemungkaran didepan matanya, bukan seberapa besar peluang kemenangannya akan tetapi dimanakah posisi kita apakah dikubu yang benar walaupun peluang menang hanya 50% sama halnya cicak yang berusaha meniup-niup api yang membakar Nabi ibrahim sedangakan semut yang mengambil air dengan mulutnya yang berusaha mematikan api itu.

Label:

PENTINGNYA MEMBACA BAGI SEORANG DA’I

 

PENTINGNYA MEMBACA BAGI SEORANG DA’I

(Oleh cecep nurhadi)


Mengapa seorang da’i harus banyak membaca? Jangankan seorang dai, semua manusia pada umumnya haruslah banyak membaca, karena dengan membaca dapat membuka jendela pengetahuan, membuka ilmu dari sekian persen ilmu yang di dapat dari membaca, dibandingkan dengan duduk dibangku kelas dan hanya sekedar apa yang diterangkan oleh guru di depan kelas. Dari membaca juga seseorang dapat mendapatkan informasi misalnya berita yang ditulis disebuah surat kabar, koran dan lain sebagainya.

Begitupula seorang dai bagaimanamungkin dia dapat menyampaikan ilmu kepada mad’unya kalau dia tidak mendapatkan ilmu yang banyak dan juga mengetahui ilmu dan wawasan yang luas, banyak para ulama yang bilang mengenai pentingnya membaca. "Jangan meremehkan manfaat membaca.

Buku atau kitab adalah jendela dunia sehingga dengan membaca buku atau kitab maka wawasan seseorang juga akan bertambah. Banyak manfaat dari banyak membaca diantaranya,

Ø Terbentuknya pola pikir

Sebuah pola pikir terbentuk oleh bagaimana diri kita maupun lingkungan, Namun sebuah pola pikir yang baik juga bisa dibentuk oleh diri kita sendiri. Salah satu caranya dengan membiasakan diri kita untuk membaca buku yang mudah dipahami dan tipis.

Ø Mendalami Potensi Diri

Semisal kita punya suatu hal yang memang sudah kita sukai dan kita jalani sejak lama, baik itu kelebihan, atau hobi. maka lebih baik kita perdalam hal tersbut agar menjadi lebih maksimal.


Cecep Nurhadi

Bandung Barat 11/01/21

Label:

SEKOLAH DI PENDIDIKAN TINGGI TAPI TIDAK MENJADIKAN SESEORANG YANG BERPENDIDIKAN

 

SEKOLAH DI PENDIDIKAN TINGGI TAPI TIDAK MENJADIKAN SESEORANG YANG BERPENDIDIKAN

Oleh: Cecep Nurhadi

Sesorang yang kuliah di sebuah perguruan tinggi atau universitas pada saat ini sangatlah banyak, bahkan lulusan universitas tertentu juga banyak, karena pada saat ini begitu banyak link untuk masuk dan bahkan  belajar di suatu universitas, yang menjadi pertanyaan, kenapa banyak mahasiswa lulusan terbaik dari universitas tertentu yang setelah diwisuda malah menganggur, tidak mendapat pekerjaan itu dalam kontek duniawi, kemudian banyak pula sebagian mahasiswa lulusan terbaik akan tetapi tidak berpendidikan dengan baik padahal ia berasal dari perguruan tinggi.

Menurut saya mengenai pendidikan di indonesia, tidaklah baik semua dan bahkan tidak terlalu buruk semuanya, karena tidak semua universitas atau sekolah yang belum memenuhui berstandar pendidikan. Masih banyak mahasiswa atau murid yang belum meraskan pendidikan yang layak, jujur, seperti halnya orang berpendidikan dijaman dahulu, kenapa demikian.?

Karena di Indonesia ini masih banyak tradisi atau istilah “suap menyuap” membeli nilai, dan lemih miris merindingnya ijazah pun bisa dibeli di Indonesia ini, yang tujuan awalnya seseorang sekolah disuatu universitas tinggi agar dia dapat menjadi seseorang yang berpendidikan, bukan berarti orang yang berpendidikan itu, orang yang lulus dari suatu universitas tingii dan dapat kerja yang bagus, bukan seperti itu pula, contih orang yang berpendidikan ialah orang yang menjunjung tinggi agama, akhlak yang baik sebuah hal yang dicontokan Nabi Muhammad Shalallahualaihi Wasalam.

Orang pintar, mahir dalam segala hal tapi tidak terdidik, mungkin sebuah universitas mampu mencetak sarjana pintar-pintar akan tetapi tidak terdidik, buktinya tidak sedikit bergelar sarja, doctor bahkan profesor yang akhirnya mengisi sel penjara karena terlibat hal negatif, korupsi urang negara contohnya,

Ust. Uus mauludin pernah menyampaikan dalam kuliah iftitah di STID Mohammad Natsir Bekasi “pintar tapi tidak nampak” sesorang yang sarjana ini pintar, tapi tidak tau apa yang harus dilakukan dilapangan gitu ujarnya.

Saya mengutif perkataannya Ust. Adian husaini dalam sebuah seminar 17/12/20 bahwasanya sistem pola pikir pendidikan seorang muslim itu harus berubah meinsetnya, contoh kecilnya banyak orang yang berniatan kuliah disebuah universitas tujuannya itu bukan untuk merubah pola pikir dia, ataupun untuk sebuah arti perubahan akhlak, akan tetapi tujuannya hanyalah ingin mendapat pekerjaan yang enak dan dapat upah, memikirkan kehidupan didunia dan isi perutnya saja


Cecep Nurhadi

Bandung Barat

senin 11/01/2021

 

Label: